Situasi itu adalah salah satu contoh, bagaimana Olaf Scholz menghadapi krisis dan pukulan politik: dia bangkit lagi, tidak mempedulikan suara-suara skeptis yang meragukan kemampuan dan posisi üpolitiknya.
Dia tampaknya punya rasa percaya diri yang sulit tergoyahkan. Selama beberapa dekade karir politiknya dia telah mengalami banyak pukulan, tetapi tidak ada yang membuatnya keluar dari politik atau meninggalkan partainya.
Pekerja keras yang introvert
Selama pandemi COVID-19, Olaf Scholz, sebagai menteri keuangan, mengucurkan miliaran euro untuk program bantuan sosial.
Sejak awal pandemi, mottonya adalah bahwa Jerman mampu mengatasi krisis ini secara finansial.
"Itu tidak perlu ditakuti, kita sudah pernah mengelolanya sekali, setelah krisis terakhir pada 2008/2009, dan kita akan mengelolanya lagi dalam waktu kurang dari 10 tahun," katanya.
Dalam kebijakan luar negeri, Olaf Scholz menjanjikan kontinuitas. Di bawah kepemimpinannya, Jerman akan bekerja untuk "Eropa yang kuat dan berdaulat" yang berbicara "dengan satu suara," "karena jika tidak, kami tidak akan dianggap," katanya.
Dengan jumlah populasi global yang akan mencapai 10 miliar orang, akan ada "banyak kekuatan di masa depan, tidak hanya Cina, AS, dan Rusia," tetapi juga banyak negara Asia, kata Olaf Scholz.
Olaf Scholz adalah politisi pragmatis yang introvert, yang hanya mengatakan sebanyak yang benar-benar diperlukan.
Baca Juga: Menang Pemilu, Angela Merkel Beri Ucapan Selamat Kepada Olaf Scholz
Hal itu membuatnya sulit mencapai popularitas politik. Ketika mencalonkan diri untuk jabatan-jabatan partai, Olaf Scholz biasanya mendapat hasil terburuk.
Namun dengan kerja keras, dia berhasil secara diam-diam dan efisien menaiki tangga politik, dan akhirnya menjadi pemimpin Jerman. (hp/yp)
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Arya Daru 24 Kali Check In Hotel dengan Rekan Kerja, Polisi Didesak Dalami Jejak Vara!
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Gerindra Luncurkan Layanan Informasi Partai Berbasis AI, Kemenakan Prabowo Singgung Transparansi
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya
-
Geger Kematian Ibu Hamil di Papua, Pimpinan DPR Sebut Negara Lalai: No Viral No Justice
-
Profil dan Rekam Jejak Suryo Utomo: Eks Dirjen Diperiksa Kejagung Buntut Kasus Korupsi Pajak
-
Analis Beberkan Peluang PKS-Demokrat Berkoalisi di 2029, Mau Usung Prabowo Lagi?
-
Waketum Beberkan Bukti SE Pencopotan Gus Yahya Palsu: Surat Resmi PBNU Harus Penuhi 4 Unsur
-
Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Bisa Bebas Kamis Besok Berkat Rehabilitasi Prabowo
-
Kejagung Ungkap Alasan Suryo Utomo Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Manipulasi Pajak