Suara.com - Seorang imigran Afghanistan dilaporkan bunuh diri dengan cara membakar diri di Medan, Sumatera Utara. SUAKA, lembaga swadaya masyarakat yang fokus dalam masalah imigran (pengungsi luar negeri), menyebutkan kasus bunuh diri yang dilakukan imigran pencari suaka bukan fenomena baru.
Ketua SUAKA, Febionesta mengatakan, penyebab imigran melakukan bunuh diri bukan hanya disebabkan depresi karena menunggu terlalu lama untuk dikirimkan ke negara ketiga. Hal itu juga dipicu karena hak-haknya yang dibatasi sebagai manusia saat berada di negara kedua.
"Bukan hanya karena terkait karena masa tunggu yang lama, masa tunggu ke negara ketiga, tapi juga karena berbagai keterbatasan yang mereka alami di Indonesia," kata Febi saat dihubungi Suara.com, Selasa (30/11/2021).
Jelasnya, para imigran di Indonesia banyak hak-hak hidupnya dibatasi. Seperti memperoleh pekerjaan guna penghidupan yang layak. Hidup dalam keterbatasan, kemudian diperparah dengan masa tunggu yang lama untuk dikirimkan ke negara ketiga.
"Para pengungsi internasional, termasuk Afghanistan itu, tidak memiliki hak untuk sebagaimana mestinya mereka sebagai manusia," ujarnya.
Keadaan itu juga diperparah dengan sikap pemerintah Indonesia yang masih memandang para imigran sebagai beban.
"Itu kan seharusnya perspektif yang harus diubah. Melihat pengungsi juga (seharusnya) sebagai aset gitu. Aset yang dapat dilihat bisa berkontribusi kepada negara," tutur Febi.
Hal itu disampaikannya karena banyak para imigran yang berada di Indonesia, juga memiliki keterampilan yang baik untuk disalurkan sebagai tenaga kerja di Indonesia.
"Namun sayang pemerintah Indonesia membenturkannya dengan lowongan kerja. Dianggap mengambil hak pekerjaan masyarakat Indonesia," ujar Febi.
Baca Juga: Pengungsi Afghanistan Lakukan Aksi Bakar Diri di Medan, DPR: Memprihatinkan
Sebagai solusi lain, pemerintah Indonesia bisa saja mengajukan diri menjadi negara ketiga untuk menerima para imigran.
Kewenangan itu, kata Febi, berada di Kementerian Luar Negeri dan Presiden.
"Tinggal pemerintah Indonesia mau atau tidak untuk menerapkan kewenangannya tersebut," ujar Febi.
Diberitakan sebelumnya, seorang pengungsi Afghanistan bernama Ahmad Syah (22) melakukan aksi bakar diri di Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (30/11/2021).
"Dia (Ahmad Syah) menyiramkan minyak ke tubuh dan membakar diri dengan pemantik api," kata perwakilan pengungsi Zuma Mohsini.
Sebelum melakukan aksinya, kata Zuma, korban mendatangi pintu masuk gedung Forum Nine Medan.
Berita Terkait
-
Bodyguard Cristiano Ronaldo Ternyata Mantan Pasukan Khusus di Afghanistan
-
Lawatan ke Afghanistan dan Ketemu Taliban, Jepang Pertimbangkan Buka Kembali Kedutaan
-
Situasi Kemanusiaan Kian Memburuk, Jokowi Pastikan Indonesia Bantu Afghanistan
-
100 Hari Taliban Berkuasa: Kelaparan, Kemiskinan, Keamanan Hantui Masyarakat Afghanistan
-
Soroti Situasi Afghanistan di KTT ASEM Ke-13, Jokowi: Indonesia Komitmen Berikan Bantuan
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
Terkini
-
Gus Yahya Ancam Tempuh Jalur Hukum, Tak Rela Posisinya Direbut Kepentingan Sepihak
-
Akses Darat Mulai Normal, Bantuan Pangan Korban Banjir di Aceh Tamiang Dipercepat
-
Soal Dugaan Aliran Uang Rp100 Miliar ke PBNU, Gus Yahya Santai: Silahkan Diproses!
-
Banjir Dahsyat Sumut, Benarkah Ulah Korporasi Raksasa Asing dan Astra di Baliknya?
-
Belum Tetapkan Tersangka Kasus Kuota Haji, KPK Masih Tunggu Penyidik Pulang dari Arab Saudi
-
Akui Kerusakan Lingkungan Bikin Parah Banjir Sumatera, Pemerintah Turunkan Tim Investigasi
-
Kenapa Tak Tetapkan Bencana Nasional untuk Banjir Sumatra? Pemerintah Ungkap Alasannya
-
Gus Yahya Pantang Mundur, Sebut Upaya Pelengseran dari PBNU Batal Demi Hukum
-
Buntut Panjang Kasus Bobby Nasution, Dewas KPK Periksa Penyidik Rossa Purbo Besok
-
KPK Undang Presiden Prabowo Hadiri Hakordia 2025, Tapi Jokowi Tak Masuk Daftar