Suara.com - BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) PM Universitas Udayana menerima aduan tindak kekerasan seksual oleh salah satu mahasiswa Universitas Udayana.
BEM PM Universitas Udayana mendapatkan laporan tersebut pada Sabtu (11/12/2021) dini hari waktu setempat.
"Pada tanggal 11 Desember 2021 dini hari BEM PM Universitas Udayana mendapatkan aduan kekerasan seksual yang dilakukan setelah mengikuti kegiatan kemahasiswaan," tulis BEM PM Unud, seperti dikutip Suara.com, Rabu (15/12/2021).
Tindak kekerasan seksual itu dilakukan oleh mahasiswa berinisial I.K.A.J. Ia melakukan kekerasan seksual kepada korban bernama Sekar (nama disamarkan) setelah selesai melakukan kegiatan kemahasiswaan.
Korban dikabarkan tengah mengalami trauma. Untuk itu, BEM menawarkan pendampingan kepada korban.
Saat ditemui pada Minggu (12/12/2021), korban langsung menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya.
Kronologi
Begini kronologi tindak kekerasan seksual yang dilakukan I.K.A.J kepada Sekar seperti dilansir dari akun Instagram resmi BEM PM Universitas Udayana, @bem_udayana.
Pada Jumat (10/12/2021), pelaku dan korban awalnya akan menghadiri kegiatan kemahasiswaan bersama. Korban mengirim pesan kepada pelaku (I.K.A.J) meminta tolong memberikan tumpangan.
Baca Juga: Pengantin Wanita Turun dari Pelaminan, Peluk Cium Pria Ini yang Bercucuran Air Mata
I.K.A.J bertanya kepada Sekar sebelum menjemputnya. I.K.A.J bertanya sedang bersama siapakah Sekar saat itu, apakah sedang sendiri di kos. Sekar lalu menjawab bahwa saat itu ia bersama dengan tetangga kosnya.
Tidak lama setelah itu, mereka langsung berangkat ke lokasi kegiatan kemahasiswaan. Mereka berboncengan menaiki sepeda motor.
Saat kegiatan mereka hampir selesai, Sekar ingin pulang lebih awal dan ingin menumpang kepada temannya. Namun, tidak ada teman yang bisa hingga ia harus menumpang I.K.A.J.
Setelah sesi dokumentasi acara selesai, ia menunggu I.K.A.J di parkiran. Namun, I.K.A.J tiba-tiba mengelih bahwa badannya capek dan pegal sehingga ia mengajak Sekar untuk beristirahat sebentar ke rumah saudaranya.
Sekar pun menolak lantaran ingin cepat pulang. Ia lalu menawarkan untuk mengendarai motor I.K.A.J dan memboncengkannya.
Sekar pun melajukan motor dan I.K.A.J langsung melancarkan aksinya.
Menurut informasi yang diberikan dalam akun @bem_unud, pelaku memegang pinggang Sekar lalu meraba payudara dan meremasnya hingga ke kemaluan. Pelaku melakukan tindakan itu berulang kali sepanjang perjalanan mereka menuju kos Sekar.
Sekar sontak terkejut, panik, dan takut. Akibat hal itu, Sekar melajukan motornya dengan kecepatan tinggi 100km/jam.
Tak hanya itu, Sekar juga langsung menarik tubuhnya hingga ke ujung sadel motor. Namun, pelaku malah menarik perut Sekar hingga mundur ke belakang.
Pelaku pun lalu menghentikan aksinya yang keji itu setelah hampir sampai kos Sekar. Setelah berhenti, Sekar langsung berlari masuk mengunci pintu kamar dan menangis.
Pasca Kejadian
Korban pun mengalami trauma dan dihantui rasa ketakutan hingga aktivitasnya terganggu. Sekar kini dalam pendampingan dan mempertimbangkan untuk menerima bantuan psikolog.
Korban menginginkan pelaku supaya sekurang-kurangnya mendapat sanksi sosial. I.K.A.J merupakan fungsionaris BEM Fakultas dan korban setuju melaporkan ke pihak kampus.
Usai kejadian tersebut, pelaku bersikap seperti tidak terjadi apa-apa dan sangat tenang saat berkegiatan di kampus.
Ketua BEM Fakultas I.K.A.J pun sudah dihubungi dan BEM PM Unud sedang meminta supaya Ketua BEM Fakultas bertemu dengan I.K.A.J untuk memberi klarifikasi.
"Saat ini korban dalam kondisi trauma dan dalam pendampingan, sementara pelaku sedang dihubungi untuk dimintai klarifikasi," tulis BEM PM Udayana.
Atas persetujuan korban, BEM Universitas Udayana sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kampus. Namun, hingga kabar itu beredar, BEM belum mendapatkan tanggapan.
"Kami telah melaporkan kepada pihak kampus (atas persetujuan korban), tetapi belum mendapat tanggapan," tulis BEM Universitas Udayana.
Tag
Berita Terkait
-
Selain Mahasiswi, Alumni Unsri Laporkan Dosen Cabul Reza Ghasarma
-
DR Diciduk Polisi usai Aniaya Kekasihnya hingga Masuk Rumah Sakit
-
Viral Warga Ramai Berkerumun Dikira Ada Artis Mau Tanding di Lapangan, Ternyata Prank
-
Santri Diduga Dicabuli Pengasuh Ponpes di Ponorogo, Modusnya Minta Dipijit
-
Prihatin Banyak Kasus Kekerasan Seksual, Rudy: Jangan Sampai Ada di Kabupaten Bogor
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri