Suara.com - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Suharyanto meminta warga yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet dalam 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan.
Suharyanto menyebut jika ada yang mengalami gejala Covid-19 agar segera melapor ke petugas kesehatan di puskesmas terdekat.
"Apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya,” kata Suharyanto, Jumat (17/12/2021).
Dia menyebut, pemantauan ini dilakukan untuk mencegah meluasnya varian omicron keluar dari area wisma atlet.
Saat ini RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga sudah di-lockdown selama tujuh hari ke depan setelah ditemukan satu kasus pertama varian omicron di Indonesia.
Keputusan ini diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinvest, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19 dan kementerian/lembaga terkait pada Selasa (16/12/2021).
Menurutnya, karena tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya dan akan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet, maka tenaga kesehatan untuk Rusun Nagrak akan didukung oleh sumber daya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta.
Berdasarkan data per Kamis (16/12/2021), jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat ada sebanyak 123 orang dari total 7.894 tempat tidur yang tersedia.
Ratusan pasien bergejala ringan hingga sedang yang terdiri dari 44 Pria dan 79 Wanita itu tengah dirawat di tower 5, 6, dan 7.
Baca Juga: Alasan Satgas Lockdown RSDC Wisma Atlet 7 Hari Usai Petugas Kebersihaan Positif Omicron
Sejak beroperasi 23 Maret 2020, RSD Wisma Atlet Kemayoran telah didatangi berbagai kategori pasien Covid-19 hingga jumlahnya mencapai 129.484 orang.
Aris mengatakan sebanyak 129.361 orang telah keluar dari RSD Wisma Atlet, yaitu karena sembuh sebanyak 127.717 orang, dirujuk ke RS lain sebanyak 1.048 orang, sementara pasien yang meninggal dunia 596 orang.
Berita Terkait
-
Alasan Satgas Lockdown RSDC Wisma Atlet 7 Hari Usai Petugas Kebersihaan Positif Omicron
-
Varian Omicron Masuk Indonesia, Performa Tes WGS Jangan Kecolongan Lagi
-
Kasus Pertama Omicron di Indonesia Tanpa Perjalanan Luar Negeri, Diduga Lebih dari Satu
-
Waspadai Omicron, Satgas COVID-19 Karawang Minta Warga Perketat Prokes
-
Satgas COVID-19 Isolasi Wisma Atlet Kemayoran Selama 7 Hari, Cegah Penyebaran Omicron
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo