Suara.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, warga negara Indonesia (WNI) calon pekerja migran yang meninggal dalam kejadian kapal tenggelam di sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, Malaysia, menjadi 21 orang.
Benny mengungkapkan para calon pekerja migran tersebut diberangkatkan melalui jalur tidak resmi.
"Kurang lebih data sementara 21 anak-anak bangsa calon pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan secara tidak resmi karena mengalami tenggelamnya perahu yang membawa mereka," ungkap Benny dalam acara peringatan Hari Migran Internasional yang digelar oleh BP2MI, Sabtu (18/12/2021).
Segala hormat ia sampaikan kepada puluhan calon pekerja migran tersebut. Benny juga memutuskan untuk memindahkan lokasi perayaan peringatan Hari Migran Internasional dari Istora Senayan, Jakarta ke halaman parkir gedung BP2MI.
Benny enggan menggelar acara terlalu meriah di tengah kondisi yang masih berduka.
"Kita ingin membawa penghormatan dalam suasana yang duka ini, kemudian kita pindahkan tempat acara yang semula di Istora Senayan ke tempat ini halaman parkir gedung BP2MI," ujarnya.
Terkait dengan data sementara dari pencarian penumpang kapal yang tenggelam pada Kamis (16/12/2021) lalu, Bakamla RI mencatat ada 21 penumpang yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 21 penumpang itu terdiri dari 15 orang laki-laki dan 6 orang wanita.
Sementara untuk penumpang yang selamat berjumlah 13 orang dengan rincian 11 orang laki-laki dan 2 orang wanita. Kemudian petugas masih melakukan pencarian terhadap 16 penumpang yang masih hilang.
Baca Juga: Masih Suasana Duka Semeru, Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional Digelar Sederhana
Berita Terkait
-
Puluhan WNI di Nepal Dipulangkan, Kemlu Siaga Penuh Lindungi Warga
-
Nepal Bergejolak, Kemlu Pastikan Keamanan WNI: Ini Langkah Selanjutnya
-
Nepal Memanas, 134 WNI Aman! Ini Langkah Cepat Pemerintah Lindungi Mereka
-
Tiket Pulang dari 'Neraka' KDRT di Arab Saudi: Hakim PA Jakbar Batalkan Pernikahan AP
-
Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Nepal yang Memanas, Ini Penjelasan Kemlu
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum