Suara.com - Ketua Kelompok Kerja Penyakit Infeksi New Emerging dan Reemerging atau Pokja Pinere RSPI Sulianti Saroso, Pompini Agustina Sitompul mengungkapkan terdapat 9 dari 42 kasus Covid-19 dengan varian Omicron di Afrika Selatan memerlukan terapi oksigen. Meski secara garis besar paparan Omicron hanya menyebabkan gejala ringan bahkan tidak bergejala, namun ia meminta petugas fasilitas kesehatan tetap siap siaga apabila itu terjadi di Indonesia.
Kondisi itu dikatakan Pompi terjadi ketika Omicron merebak di Afrika Selatan. Sehingga data yang disebutkan pun masih terhitung sedikit.
"21 persen adalah kasus omicron yang memerlukan terapi oksigen ini," kata Pompi dalam diskusi bertajuk Kesiapsiagaan Faskes dalam Menghadapi Varian Omicron secara virtual, Kamis (30/12/2021).
Pompi menerangkan kalau dari 42 kasus yang ditemukan, terdapat 14 pasien yang memerlukan penggunaan terapi oksigen. Dari 14 pasien tersebut, 9 orang diantaranya membutuhkan penggunaan terapi oksigen.
"Data ini yang terkumpul di awal-awal pada saaat Omicron ini ditemukan. Jadi kita melihat ada sekitar 21 persen," ujarnya.
Pompi meminta para tenaga kesehatan tidak boleh lengah terhadap kondisi yang terjadi di Afrika Selatan tersebut. Meskipun pada datanya disebutkan kalau kasus Omicron tanpa gejala atau gejala ringan, namun ia meminta para petugas faskes bisa lebih mengantisipasi.
"Tetapi ini menjadi perhatian kita, tetap sebagai faskes harus menyiapkan kesiapsiagaan petugas," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta