Suara.com - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), Said Salahudin, memutuskan untuk bergabung dengan Partai Buruh. Sejumlah alasan pun dikemukakan dalam keputusannya untuk bergabung dengan partai yang diketuai Said Iqbal tersebut.
"Ada dua alasan yang mendasari saya memilih Partai Buruh sebagai alat perjuangan. Pertama, partai ini memiliki idealisme. Ideologi dan garis perjuangannya jelas," kata Said kepada wartawan, Jumat (31/12/2021).
Ia mengatakan, Partai Buruh menjadi pembeda dari parpol yang sudah ada kekinian. Menurutnya, selama menjadi pengamat politik dirinya sudah berpengalaman dan bisa membedakan antara satu parpol dengan parpol yang lain.
Adapun alasan kedua, kata Said, yakni karena petimbangan figur di dalam Partai Buruh.
Menurutnya, para pengurus Partai Buruh adalah orang-orang yang memiliki komitmen dan sudah teruji dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
"Para tokoh buruh itu tidak perlu lagi kita ragukan komitmennya. Sejak dulu mereka secara ikhlas, tanpa pamrih, dan tak pernah kenal lelah selalu konsisten memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Lihatlah hasil perjuangan mereka dalam mendorong lahirnya Undang-undang BPJS, misalnya. Rakyat hari ini bisa menikmati fasilitas jaminan kesehatan dengan biaya yang lebih terjangkau," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ahli Hukum Tata Negara ini juga berkeyakinan Partai Buruh bisa berbicara banyak pada Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, basis massa sudah bisa menjadi modal.
"Potensi yang dimiliki oleh partai ini luar biasa. Basis keanggotaan partai tidak hanya terbatas pada kelompok buruh saja. Tetapi ada juga nelayan, petani, mahasiswa, guru honor, rakyat miskin kota, kelompok perempuan, pembantu rumah tangga, ojek online, pedagang pasar, kaki lima, serta elemen masyakarat lainnya. Bergabungnya banyak elemen masyarakat itu membuat saya optimis Partai Buruh akan berjaya di Pemilu nanti," tandasnya.
Mundur dari PKP
Baca Juga: Dyah Roro Hesti, Gerakan Digital Aktivisme Perempuan dan Politik
Untuk diketahui, Said sebelumnya sempat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan (PKP). Tepat di Hari Pahlawan 10 November 2021 ia menyatakan berhenti dari jabatan pengurus dan keanggotaan partai tersebut.
Berita Terkait
-
Nasdem, PPP, hingga PAN Elektabilitasnya Melempem di Survei, Analis: Alarm untuk Berbenah
-
Pengamat Sebut Grade Ridwan Kamil Bakal Turun jika Tak Cepat Masuk Partai Politik
-
Dyah Roro Hesti, Gerakan Digital Aktivisme Perempuan dan Politik
-
Barbie Kumalasari Bercita-cita Jadi Bupati, Niat Bergabung di Parpol
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta