Suara.com - Direktur Eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH), Muannas Alaidid ikut buka suara terkait Edy Mulyadi yang dinilai menghina Prabowo Subianto dan masyarakat Kalimantan Timur.
Melansir Hops.id -- jaringan Suara.com, Muannas Alaidid mengatakan, polisi harus segera menangkap Edy Mulyadi. Namun, bukan karena menghina Menhan Prabowo Subianto, melainkan karena tuduhan merendahkan suku di Indonesia, utamanya masyarakat di Kalimantan Timur.
"Polri harus segera tangkap Edi Mulyadi bukan karena hinaan terhadap Prabowo tapi atas tuduhan kebencian dan merendahkan suku di Indonesia, utamanya saudara kita di Kaltim," tulis Muannas Alaidid di akun Twitter miliknya, dikutip Hops.ID pada Senin (24/1/2022).
Lebih lanjut, Muannad Alaidid mengatakan bahwa semua orang yang terlibat dalam acara di mana Edy Mulyadi diduga menghina masyarakat Kalimantan Timur, harus dimintai tanggung jawab pidana.
Tak cuma itu, dia juga mengatakan bahwa penggagas acara tersebut juga bisa dimintai tanggung jawab pidana.
"Bahkan semua yang hadir dan penggagas acara itu dapat dimintai tanggung jawab pidana," lanjutnya.
Lebih jauh, Muannas Alaidid mengatakan bahwa ucapan Edy Mulyadi yang dinilai menghina masyrakat Kalimantan Timur, itu lebih bahaya daripada ucapan Ferdinand Hutahaean dan juga Habib Bahar bin Smith.
"Ucapan Edi jauh lebih bahaya dibanding Ferdinand dan Bahar," pungkas Muannas Alaidid.
Sebelumnya, Edy Mulyadi diduga menghina masyarakat Kalimantan Timur. Dia mengatakan Kalimantan sebagai tempat jin buang anak. Hal itu diucapkan saat dia menyoroti soal ibu kota negara yang pindah ke daerah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Dikaitkan dengan Pernyataan Edy Mulyadi yang Disebut Hina Kalimantan, PKS Bereaksi Tegas
"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," katanya.
"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo, enggak apa-apa dibangun di sana," sambungnya.
Lebih jauh, Edy sebelumnya juga dinilai menghina Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Dia menyebut Prabowo 'seperti macan yang mengeong'.
"Masak Menteri Pertahanan gini saja enggak ngerti sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Enggak ngerti begini saja. Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masak itu nggak masuk dalam perhitungan, kamu Menteri Pertahanan?" kata Edy dalam salah satu video.
Tag
Berita Terkait
-
Edy Mulyadi Penghina Kalimantan 'Tempat Jin Buang Anak' Pernah Nyaleg, PKS: Tak Ada Kaitannya dengan Partai!
-
Mengaku Siap Minta Maaf, Edy Mulyadi Klarifikasi 'Tempat Buang Jin' Gambarkan Lokasi yang Jauh
-
Profil Ridwan Kamil, Sosok Kepala Daerah dan Arsitek Mirip Kriteria Jokowi untuk Calon Kepala Otorita IKN Nusantara
-
Sebut Kalimantan Sebagai Tempat Jin Buang Anak, Edy Mulyadi Minta Maaf
-
Dikaitkan dengan Pernyataan Edy Mulyadi yang Disebut Hina Kalimantan, PKS Bereaksi Tegas
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku