Suara.com - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menduga ekonom Faisal Basri memiliki data atas pernyataannya terkait rencana judicial review undang-undang ibu kota negara (UU IKN) ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Pernyataan Ujang menanggapi terkait Ekonom Faisal Basri yang menyebut proyek IKN adalah bagi-bagi jatah Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada koleganya.
"Mungkin Pak Faisal Basri punya data ya terkait dengan itu," ujar Ujang kepada Suara.com, Senin (24/1/2022).
"Ini menjadi persoalan besar ucapannya Bang Faisal Basri tersebut di Gerindra, tapi yang dipolisikan itu Edy Mulyadi yang dianggap menghina Pak Prabowo," ucap Ujang.
Ketika ditanya soal apakah pemerintah tetap melanjutkan proyek pemindahan ibu kota baru meski ada penolakan saat pengesahan UU IKN, Ujang mengatakan hal tersebut tetap berjalan dan dieksekusi.
Adapun PKS satu -satunya partai yang menolak pengesahan UU IKN dalam rapat paripurna.
"Pasti (Proyek IKN) akan jalan karena itu harga mati untuk dieksekusi," katanya.
Sebelumnya, Ekonom Faisal Basri menilai rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur adalah modus pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk bagi-bagi proyek ke koleganya.
Faisal mengatakan seluruh proyek terkait pembangunan Ibu Kota Negara baru ini tidak dilakukan dengan sistem tender yang baik, melainkan langsung ditunjuk oleh pemerintah pusat.
Baca Juga: Ekonom Faisal Basri Mau Gugat UU IKN ke Mahkamah Konstitusi, KSP: Biar Nanti MK yang Tentukan
"Ini adalah salah satu modus untuk bagi-bagi konsesi sesuka hati karena nanti di sana tidak ada proses tender, semua tunjuk langsung, bahkan UU belum ada pun sudah bagi-bagi lapak," kata Faisal dalam diskusi Indonesia Corruption Watch (ICW), Jumat (21/1/2022).
Dia mencontohkan pengadaan air bersih untuk IKN akan digarap oleh Hashim Djojohadikusumo yang tidak lain adalah pengusaha dan saudara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Selain itu, ada perusahaan semen Hongshi Holdings Group yang baru membuka pabrik di Kalimantan Utara (Kaltara) dan diperkirakan akan menjadi tender pengadaan semen untuk pembangunan IKN.
"Jadi prosesnya sudah mulai bagi-bagi, belum lagi yang kami tidak tahu ya kemungkinan modusnya juga seperti itu," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita