Suara.com - Saat perayaan Imlek tiba, biasanya masyarakat keturunan Tionghoa akan menyalakan lilin raksasa. Lilin tersebut akan terus menyala hingga perayaan Imlek selesai. Apa makna lilin yang terus menyala itu?
Ternyata, ada makna lilin yang terus menyala sepanjang perayaan Imlek. Lilin yang digunakan juga bukan sembarangan, melainkan harus berwarna merah.
Lantas, apa makna lilin yang terus menyala sepanjang perayaan Imlek? Simak ulasannya berikut.
Makna Lilin yang Terus Menyala Sepanjang Perayaan Imlek
Lilin-lilin yang dinyalakan memiliki makna khusus bagi masyarakat Tionghoa. Lilin yang menyala memiliki makna sebagai penerang untuk menjalani kehidupan setahun ke depan.
Masyarakat Tionghoa meyakini lilin tersebut menjadi penerang dalam hidup dengan harapan agar kehidupan yang dijalani dapat berjalan dengan mudah dan lancar.
Lilin Imlek juga terdapat beragam ukuran, mulai dari berukuran kecil hingga raksasa sebesar tubuh orang dewasa. Biasaya masyarakat Tionghoa akan menyumbangkan lilin ke vihara untuk dinyalakan selama perayaan Imlek.
Lilin tersebut akan terus dinyalakan hingga perayaan Cap Go Meh atau 15 hari setelah perayaan Imlek.
Mitos Makhluk Buas Saat Imlek
Baca Juga: Imlek 2022 Shio Apa? Ini Hal-hal yang Bikin Sial hingga Membedah Sifat Orang Kelahiran Shio Macan
Pada perayaan Imlek, biasanya kita mendapati ornamen-ornamen berwarna merah mulai dari lampion, lentera, pernak-pernik, angpao hingga pakaian yang dikenakan. Asal mula warna merah pada perayaan Tahun Baru Imlek ini berasal dari binatang buas yang konon meneror penduduk desa bernama Nian yang memakan, hewan ternak, tanaman hingga anak-anak.
Nian berbentuk seperti seekor banteng jantan berkepala singa ini takut kepada 3 hal yakni, suara bising, api dan warna merah. Oleh karenanya saat Imlek, masyarakat menggunakan berbagai macam hal yang bernuansa merah yang dianggap untuk menangkal keberadaan makhluk tersebut. Petasan maupun kembang api juga bisa digunakan untuk menakuti Nian agar tidak mengganggu masyarakat yang sedang merayakan Imlek.
Sebagai Simbol Harapan
Dalam tradisi China, warna merah dianggap sebagai warna keberuntungan, munculnya energi positif, kesuburan hingga membawa keberkahan. Selain itu, warna merah menjadi simbol harapan di tahun baru, yang mana masyarakat mengharapkan suatu hal baik akan datang di kemudian hari dan berjalan sepanjang tahun.
Pada perayaan Imlek, masyarakat menggantung lentera dan gulungan kertas berwarna merah di luar pintu maupun jendela rumah yang bertujuan untuk menangkal kesialan.
Tidak hanya itu, masyarakat biasanya membagikan angpao atau amplop berwarna merah berisikan uang kepada orang tua, anak-anak maupun orang yang belum menikah.
Berita Terkait
-
Imlek 2022 Shio Apa? Ini Hal-hal yang Bikin Sial hingga Membedah Sifat Orang Kelahiran Shio Macan
-
5 Syarat Memberikan Angpao Saat Imlek: Pakai Amplop Warna Merah hingga Dilarang Menitipkan ke Teman!
-
30 Link Twibbon Imlek Desain Menarik, Mudah Digunakan untuk Foto Profil WhatsApp atau Story IG dan Facebook
-
Makna Jumlah Hio yang Dibakar dalam Perayaan Imlek yang Perlu Diketahui, Tidak Asal Sembarangan Bakar Saja!
-
Mengungkap Perbedaan Cap Go Meh dan Imlek, Jangan Sampai Keliru dengan Kedua Perayaan Ini
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Energi Bersih Bukan Mimpi, Inovasi 95 Tahun Ini Buktinya
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing