Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan jika pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) tak akan berpengaruh pada kemacetan Jakarta.
Melansir Hops.id -- jaringan Suara.com, Anies menilai hal itu terjadi karena sektor pemerintahan tak terlalu menyumbang signifikan pada kemacetan Jakarta.
"Kontribusi pemerintah dalam kemacetan di Jakarta itu kurang dari 7 persen. Jadi (pemindahan IKN) tidak akan ada efeknya pada kemacetan di Jakarta," kata Anies Baswedan seperti yang dikutip Hops.ID dari kanal Youtuber Kompastv pada Sabtu, (29/1/2022).
Menurut Anies Baswedan, sumbangsih terbesar pada kemacetan di Jakarta adalah dua sektor lain di luar pemerintahan.
"Kemacetan di Jakarta itu oleh kegiatan rumah tangga dan kegiatan usaha. So it doesn’t make that different (jadi pemindahan ibukota negara tak akan membuat banyak perubahan) begitu," katanya.
Bagi Anies, walaupun dalam konteks nasional, lokasi Ibu Kota memang penting, apakah di Jakarta ataukah di Kaltim. Namun, dalam konteks lingkup Jakarta, ada atau tidak ada Ibu Kota, tak akan banyak berpengaruh.
"Dalam konteks Jakarta-nya sebenarnya adanya Ibu Kota atau tidak ada Ibu Kota ya kita tetap harus melayani kegiatan bisnis dan kegiatan rumah tangga," terangnya.
Anies menegaskan dalam prakteknya Jakarta tak banyak melayani pemerintah pusat.
"Jadi kalau ditanya jajaran (Pemprov DKI) ini melayani pemerintah pusat? Jarang, tapi melayaninya adalah kebutuhan rumah tangga dan dunia usaha," ujarnya.
Menurutnya, tantangan Jakarta saat ini bukan pada pelayanan sektor pemerintah saja, tetapi yang utama melayani kebutuhan global.
Hal itu, karena menurut data yang ia miliki, Jakarta merupakan kota megapolitan terbesar di belahan selatan dunia.
"Jakarta ini menyumbangkan 18 persen dari GDP nasional. Kalau kita bisa terus melakukan efisiensi atas kegiatan perekonomian kita maka lompatan ini makin kuat lagi karena pintu gerbang internasional tetap akan ada di Jakarta," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Soal Ahok Diusulkan Jadi Kepala IKN, Rocky Gerung: Kalau Masuk Akal Anies Baswedan
-
Riko Simanjuntak Diparkir Persija Setelah Positif Covid-19, Absen Berapa Lama?
-
Dukungan untuk Anies Baswedan Semakin Tak Terbendung, Terbaru dari Jarnas Petani Mileanies
-
Anies Baswedan Sebut Kritik Tak Boleh Dibungkam, Sindir Siapa?
-
Beri Pesan ke Presiden soal Kepala Otorita IKN, Politikus PKS: yang Tidak Timbulkan Kegaduhan Politik
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita