Suara.com - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan persoalan-persoalan krusial dalam penerapan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Taufan menuturkan bahwa persoalan dalam tahanan perempuan dan anak harus menjadi perhatian.
Kata Taufan hasil pertemuan antara Polri, Kejaksaan Agung, Dirjen Pemasyarakatan dan Komnas HAM, telah disepakati bahwa perlunya penjaga tahanan dengan kualifikasi khusus, adanya fasilitas belajar online untuk tahanan anak, hingga penyediaan kebutuhan perempuan dan anak.
"Persoalan tahanan perempuan dan anak yang paling krusial adalah adanya penyidik dan penjaga tahanan dengan kualifikasi khusus, fasilitas belajar online untuk tahanan anak-anak dan penyediaan kebutuhan spesifik perempuan dan anak," ujar Taufan dalam Konferensi Internasional secara daring, Kamis (10/2/2022).
Tak hanya itu, persoalan yang harus menjadi concern kata Taufan yakni peningkatan sumber daya manusia petugas Kepolisian.
Misalnya kata Taufan memastikan pelatihan keterampilan secara berkala, dalam penyelidikan dan penyidikan.
"Termasuk keterampilan menghadapi demonstrasi, menangkap, menggali informasi melakukan investigasi maupun keterampilan dalam penggunaan kekerasan dan penggunaan senjata secara sah," ucap Taufan.
Ia melanjutkan, perlunya peningkatan kualitas pengawasan perbaikan kurikulum dan melakukan pemeriksaan psikologi bagi anggota yang melakukan kekerasan sebagai bahan evaluasi
Selain itu kata Taufan perlunya pengawasan internal dan perlindungan tahanan.
Baca Juga: Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono Sebut Prinsip HAM Telah Dipatuhi Polri
"Misalnya penyedian CCTV secara merata serta camera dan dashboardcam sebagai secara transparan dan memastikan laporan petugas kepolisian atas penggunaan kekerasan dan adanya penegakkan hukum bagi pelaku tindakan penyiksaan," katanya.
Berita Terkait
-
Komnas HAM: Solidaritas Publik Menguat, Tapi Negara Tetap Wajib Pulihkan Sumatra
-
Hak Asasi Manusia, tapi Milik Siapa?
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Menteri Pigai: Pembangunan Nasional Tak Cuma Ekonomi, Harus Berbasis HAM
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku