Suara.com - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Timur menyelenggarakan percepatan vaksinasi booster bagi masyarakat. Kali ini, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Batu, agenda vaksinasi digelar di Graha Pancasila, Balaikota Among Tani Kota Batu.
Pada kesempatan itu, selain vaksinasi booster dilakukan pula penyuntikan bagi masyarakat yang belum menerima dosis 1, dan dosis 2. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Kartika Trisulandari bilang vaksinasi ini menyasar masyarakat umum dan juga Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Pelaksanaan Vaksinasi hari ini ialah pelaksanaan perdana untuk penyuntikan vaksin booster, yang dibarengi dengan vaksinasi reguler dosis 1 dan dosis 2 bagi masyarakat Kota Batu. Vaksinasi reguler tersebut diperuntukan kepada masyarakat Kota Batu yang belum menerima vaksin dan untuk booster diberikan kepada ASN Pemkot Batu", kata Kartika seperti dikutip Senin (21/2/2022).
Kartika menyebut, kapasitas dosis vaksinasi booster yang disuntikan setengah dari kapasitas dosis untuk vaksinasi primer. Ukuran dosis AstraZeneca 1.25 mililiter, Pfizer 0.15 mililiter sedangkan Moderna 0.25 ml.
Adapun, jenis vaksinasi booster yang diterima harus berbeda dari jenis vaksin primer atau dosis 1 dan 2. Jika vaksin premier mendapatkan Sinovac, maka dosis ketiga pilihannya AstraZeneca dan Pfizer.
"Dosis vaksin booster separoh dari dosis vaksin primer. Kalau dari hasil penelitiannya, setengah saja bisa meningkatkan imunitas karena booster itu sifatnya menambahkan,” lanjutnya.
Vaksinasi booster ini, lanjut Kartika, merupakan upaya preventif dari penyebaran varian COVID-19 Omicron. Meskipun saat ini, belum ditemukan adanya kasus positif COVID-19 jenis Omicron di Kota Batu.
"Kita akan terus waspada salah satu cara pencegahannya ialah dengan memberikan vaksis dosis 3 atau booster kepada seluruh masyarakat. Dalam pelaksanaan vaksinasi booster ini, Dinkes bersedia mengandeng instansi pemerintah lainnya untuk mempercepat dan mendukung pelaksanaan vaksinasi, seperti yang dilaksanakan hari ini dengan menggandeng BIN Daerah Jatim," tutupnya.
Baca Juga: Epidemiolog: Kunci Pencegahan Varian Omicron Masih Protokol Kesehatan dan Vaksinasi
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting
-
Lindungi Ojol, Youtuber hingga Freelancer, Legislator PKB Ini Usul Pembentukan RUU Pekerja GIG
-
Eks Danjen Kopassus Soenarko Santai Hadapi Wacana Abolisi: Kasus Makar Saya Cuma Rekayasa dan Fitnah
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
-
5 Fakta Panas Kasus Ijazah Palsu Wagub Babel: Kampus Ditutup, Diperiksa 5 Jam Penuh
-
Menkes Wacanakan Hapus Rujukan Berjenjang BPJS, Begini Repons Pimpinan DPR