Suara.com - Saksi berinisial M yang merupakan anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar FPI memberikan keterangan dalam sidang lanjutan kasus dugaan tindak pidana terorisme atas terdakwa Munarman, Rabu (23/2/2022) hari ini.
M menyebut jika Munarman sempat aktif terlibat di TP3 dalam menyikapi pembunuhan di luar hukum yang menewaskan enam Laskar FPI tersebut.
Hal itu disampaikan M saat menjawab pertanyaan tim kuasa hukum Munarman terkait aktivitas eks Sekretaris Umum FPI sebelum ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror.
"Apa aktivitas sepak terjang yang beliau (Munarman) lakukan, yang bersamaaan dengan kolaborasi bersama saudara saksi pernah tidak?" tanya tim kuasa hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
"Ada beberapa kali, tapi setahun terakhir itu sejak terjadinya peristiwa kejahatan kemanusian yaitu pembunuhan enam laskar FPI pengawal Habib Rizieq Shihab," ucap M.
Sejak peristiwa itu, tepatnya pada awal tahun 2021, M bersama Munarman kerap bertemu dengan sejumlah tokoh guna untuk mengadakan diskusi soal pembunuhan tersebut. Tokoh-tokoh itu di antaranya, Abdullah Hemahahua, Amien Rais, hingga K.H. Muhyiddin.
"Kami sering mengadakan diskusi, terutama pembataiatan kejahatan kemanusian ini, makanya kami berkumoul untuk membuat langkah-langkah advokasi. Karena secara kemanusian ini biadab, tapi menurut perintah agama ini suatu keharusan kewajiban menurut kami," ucap M.
Sepak terjang Munarman dalam TP3, kata M, salah satunya adalah penyusunan "Buku Putih." Buku yang terbit pada 2021 itu mengulas soal permasalahan pembunuhan enam Laskar FPI tersebut.
"Tapi prinsipnya adalah kami terlibat menyusun buku bersama-bersama dan ini menjadi konsumsi publik, dan salah satu yang sangat saya kira akui kontribusinya dalam menyusun buku itu ya Pak Munarman, di samping tokoh-tokoh lain yang terlibat," jelas M.
Kuasa hukum kemudian bertanya pada M soal respons Munarman dalam menyikapi kematian enam Laskar FPI tersebut. Apakah ada niatan dari Munarman untuk melakukan balas dendam yang menjurus pada aksi kekerasan atau tidak.
Dalam jawabannya, M menyatakan jika Munarman adalah sosok yang selalu mengingatkan jika Indonesia adalah negara hukum. Dengan demikian, dia menyatakan bahwa Munarman tidak mempunyai niatan untuk melakukan kekerasan.
"Justru Pak Munarman yang mengingatkan bahwa kita ini negara hukum. Apalagi menurut agama juga itu menjadi pegangan kita. Jadi karena itu tidak ada, dorongan dari Pak Munarman," ucap dia.
Sebelum "Buku Putih" terbit, Munarman bersama anggota TP3 lainnya sempat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 Maret 2021. Pertemuan itu guna membahas lebih jauh soal kematian enam Laskar FPI di KM.50.
"Dan Presiden mengatakan akan menuntaskan kasus ini secara berkeadilan terbuka dan dapat diterima publik. Jadi adil kata kuncinya," papar M.
Sebelumnya Munarman didakwa merencanakan dan menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme. Hal tersebut disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang kasus dugaan tindak pidana terorisme yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (8/12/2021).
Berita Terkait
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
Prabowo Sebut Ada Makar dan Terorisme, Ferry Irwandi: Ibarat Kapal Tenggelam, Jangan Salahkan Air
-
Mantan Intelijen Kuliti Teror Politik: Penjarahan Rumah Demi Bungkam DPR?
-
Bukan Mau Kudeta, Pak! Memahami Keresahan Rakyat di Balik Stigma Makar
-
Situasi Memanas! Prabowo Perintahkan Tindak Tegas: Makar dan Terorisme Jadi Sorotan
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
Pengamat: Dulu Arab Spring Kini Asian Blitzer, Serangan Kilat Bertenaga AI Ancam Rezim Prabowo
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
-
Digugat di MK, Benarkah Kolom Agama di KTP dan KK akan Dihapus?
-
Demo 17 September 2025: 5.000 Ojol Bakal Geruduk Istana-DPR, Ini 7 Tuntutan Utamanya
-
Ironi Ceramah Ustaz Khalid Basalamah: Keras Larang Haji Ilegal, Kini Pakai Kuota Bermasalah
-
Misteri 3 Orang Hilang Pasca-Demo Agustus, Menko Yusril Turun Tangan, Keluarga Justru Belum Melapor
-
Total Tersangka Kerusuhan di Makassar Capai 53 Orang, Termasuk 11 Anak, Begini Nasibnya!
-
Raffi Ahmad Menolak Jadi Menpora RI
-
Kasus Haji Segera Ada Tersangka, Bagaimana Nasib Ustaz Khalid Basalamah usai Kembalikan Uang ke KPK?