Suara.com - Perusahaan Jerman yang berinvestasi di Rusia sekarang menghadapi ketidakpastian. Tetapi kebanyakan perusahaan mendukung sanksi ekonomi terhadap Rusia setelah invasi di Ukraina.
Para pemimpin bisnis di Jerman bereaksi secara emosional terhadap serangan Rusia di Ukraina.
Selama bertahun-tahun, kebijakan Jerman di Rusia adalah untuk mempromosikan perubahan politik yang positif melalui hubungan ekonomi, dengan apa yang disebut "Wandel durch Handel” (perubahan melalui perdagangan).
Jerman adalah salah satu investor asing paling signifikan di Rusia, dengan investasi langsung bernilai sekitar 25 miliar euro.
Hubungan bisnis kedua negara berkembang baik. Menurut Asosiasi Kamar Dagang Jerman cabang Moskow, ada 3.651 perusahaan Jerman yang aktif di Rusia saat ini. Menurut data tahun 2019, perusahaan-perusahaan ini mempekerjakan seluruhnya lebih dari 277.000 orang.
Prioritas utama: nasib karyawan "Saya berharap konflik akan mereda, sehingga situasi ini dapat diredakan," kata Ola Källenius, ketua dewan manajemen Grup Mercedes Benz, hari Kamis (24/2).
Mercedes memiliki pabrik dekat Moskow. Prioritas pertama perusahaan, kata Källenius, adalah para pekerjanya. Metro, raksasa grosir makanan Jerman, juga menyatakan keprihatinannya.
"Tanggung jawab kami sebagai perusahaan di Rusia pertama-tama adalah sekitar 10.000 karyawan dan 2,5 juta pelanggan kami," kata seorang juru bicara Metro hari Selasa (23/2). Tahun lalu, omset Metro mencapai 4 miliar euro melalui 93 kompleks pertokoan.
Di Ukraina Metro mengoperasikan 26 kompleks pertokoan dengan omset sekitar 800 juta euro per tahun. Perusahaan telekomunikasi Jerman Deutsche Telekom mempekerjakan sekitar 2.000 orang di situs pengembangan perangkat lunaknya di kota St. Petersburg. Bos Deutsche Telekom, Tim Höttges, menawarkan staf di sana visa dan relokasi.
Baca Juga: Dampak Perang Rusia dan Ukraina, BBM dan Elpiji di Indonesia Naik Imbasnya Sampai ke Berbagai Sektor
Deutsche Telekom menyatakan prihatin, namun mendukung sanksi. Apa yang terjadi selanjutnya? "Kami belum dapat memperkirakan dampak ekonomi dari invasi ini, tetapi kemungkinan besar akan parah," kata Peter Adrian, kepala Asosiasi Kamar Dagang dan Industri Jerman, kepada DW.
"Sebagai presiden asosiasi, pikiran saya tertuju pada karyawan perusahaan Jerman di sana." Selain itu, ia mencatat, staf di perusahaan yang dikelola Jerman di Rusia dan Ukraina, serta di kamar dagang Rusia-Jerman, juga akan menghadapi situasi yang sangat sulit dan banyak ketidakpastian.
Kepala Asosiasi Bisnis Timur, yang mempromosikan hubungan perdagangan di Eropa timur, Oliver Hermes mengatakan: "Kami sangat terkejut dengan invasi Rusia ke Ukraina. Ini adalah serangan yang tidak dapat dibenarkan terhadap negara berdaulat, warganya dan perdamaian di Eropa dan dunia.
Semua orang akan kalah dalam perang ini," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh organisasi yang berbasis di Berlin itu Kamis (24/2). Asosiasi Industri Teknik Mesin Jerman, VDMA, mengeluarkan pernyataan serupa.
"VDMA dan anggotanya terkejut bahwa Rusia telah memulai perang di Eropa," kata Karl Haeusgen, kepala asosiasi tersebut. VDMA mewakili lebih dari 3.400 pelaku bisnis Jerman yang bergerak di bidang teknik mesin. hp/as (rtr, dpa, afp)
Berita Terkait
-
Miles of Smiles: Ketika Lari Bersama Keluarga Menjadi Ruang Inklusif untuk Anak Down Syndrome
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Mengunjungi Thaif: Napak Tilas Spiritualitas Rasulullah di Kota di Atas Awan
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf