Suara.com - Pasukan Rusia intensifkan penembakan di pusat kota Ukraina, kata seorang pejabat Ukraina, ketika upaya kedua untuk mengevakuasi warga sipil yang terkepung gagal dilakukan. Warga didesak turun ke jalan untuk bertempur.
Sejumlah kota di pinggiran Kiev, Chernihiv di utara, Mykolaiv di selatan, dan Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menghadapi peningkatan serangan penembakan pada Minggu (06/03) malam, kata Penasihat Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovich.
Artileri berat menghantam daerah permukiman di Kharkiv dan aksi penembakan juga merusak sebuah menara televisi, menurut pejabat setempat.
Serangan itu menghancurkan harapan akan lebih banyak orang yang dapat melarikan diri dari pertempuran di Ukraina, di mana rencana Rusia untuk segera menguasai negara itu telah dihalangi oleh perlawanan sengit.
Rusia telah membuat kemajuan signifikan di Ukraina selatan dan di sepanjang pantai, tetapi banyak dari upayanya terhenti, termasuk konvoi militer besar yang hampir tidak bergerak selama berhari-hari di utara Kiev.
Makanan, air, obat-obatan, dan hampir semua persediaan lainnya sangat terbatas di kota pelabuhan selatan Mariupol, di mana pasukan Rusia dan Ukraina telah menyetujui gencatan senjata selama 11 jam yang akan memungkinkan warga sipil dan yang terluka dievakuasi.
Namun, serangan Rusia dengan cepat menutup akses koridor kemanusiaan, kata pejabat Ukraina.
"Tidak boleh ada 'koridor hijau' karena hanya otak Rusia yang sakit yang memutuskan kapan harus mulai menembak dan kepada siapa," kata Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko di Telegram.
Presiden Ukraina Voldymyr Zelenskyy mendesak rakyatnya untuk tetap melawan, terutama di kota-kota yang diduduki Rusia.
Baca Juga: NATO Mulai 'Takut' Hadapi Konflik Ukraina, 40 Persen Kebutuhan Energi Eropa Berasal dari Rusia
"Kamu harus turun ke jalan! Kamu harus bertarung!” katanya, Sabtu (05/03). "Perlu untuk keluar dan mengusir kejahatan ini dari kota-kota kita, dari tanah kita.”
Zelenskyy juga meminta Amerika Serikat dan negara-negara NATO untuk mengirim lebih banyak pesawat tempur ke Ukraina, meskipun gagasan itu diperumit oleh pertanyaan tentang negara mana yang akan menyediakan pesawat dan bagaimana negara-negara itu akan mengganti pesawat.
Dia kemudian mendesak Barat untuk memperketat sanksinya terhadap Rusia, dengan mengatakan bahwa "keberanian agresor adalah sinyal yang jelas” bahwa sanksi yang ada tidak cukup.
Perang yang kini memasuki hari ke-11, telah menyebabkan 1,5 juta orang mengungsi dari Ukraina.
Kepala Badan Pengungsi PBB Filippo Grandi menyebut eksodus itu sebagai "krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II.”
Para menteri Jerman ingatkan agar tidak boikot minyak Rusia Minggu (07/03) pagi, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan AS dan Eropa "sangat aktif mendiskusikan" menargetkan bahan bakar fosil Rusia saat perang meningkat.
Berita Terkait
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Purbaya Sebut Dana SAL Rp 200 Triliun Sukses Turunkan Suku Bunga, Ini Buktinya
-
5 Outfit Lari Wanita Berhijab yang Nyaman, Modis, dan Tetap Syari
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar