Suara.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim kembali melakukan aksinya menginap di salah satu rumah guru saat kunjungan kerja, kali ini di Tarakan, Kalimantan Utara. Nadiem menginap di rumah Calon Guru Penggerak, Ibu Zipora yang sehari-harinya mengajar di TK Filadefia Tarakan.
“Banyak sekali pelajaran berharga yang dapat saya ambil dari beliau. Terima kasih banyak atas kesediaannya menjadi 'ibu kos' saya selama di Kalimantan Utara. Saya harap Ibu terus semangat mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak,” kata Nadiem, Kamis (10/3/2022).
Pagi harinya, Nadiem mengantarkan Ibu Zipora mengunjungi salah satu rumah murid untuk mengajar, di mobil mereka membicarakan banyak hal, mulai dari soal keluarga, sampai soal kebhinekaan di Tarakan.
Setibanya di rumah murid, Menteri Nadiem menemani Ibu Zipora mengajar tiga muridnya tentang udara.
Setelah selesai menemani Ibu Zipora, Menteri Nadiem melanjutkan kunjungan kerjanya berdialog dengan 41 Calon Guru Penggerak di SD Negeri 034 Tarakan.
“Satu hal yang saya sadari saat mendarat di sini adalah kebhinekaan yang luar biasa. Di sini saya merasakan itu. Selamat sudah menjadi daerah dan komunitas yang sudah mencapai level toleransi kebhinekaan yang luar biasa,” ucapnya.
Selanjutnya Menteri Nadiem pun menyampaikan beberapa terobosan-terobosan yang telah diterbitkan Kemendikbudristek melalui Program Merdeka Belajar. Salah satunya, Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.
“Saya mengajak Calon Guru Penggerak mengunduh aplikasi Merdeka Mengajar dan mulai baca-baca. Terkait Kurikulum Merdeka, sekolah tidak perlu langsung berubah menjadi Kurikulum Merdeka, bisa bertahap agar transisinya nyaman,” tutur Nadiem.
Dalam Kurikulum Merdeka ini, lanjut Nadiem, tidak ada lagi paksaan bagi sekolah untuk menerapkan kurikulum pembelajaran.
Baca Juga: Nadiem Makarim Ungkap Alasan Guru Tak Bisa Leluasa Berkreasi
“Tidak ada paksaan lagi. Bagaimana bisa terjadi perubahan apabila ada pemaksaan? Dalam Kurikulum Merdeka ini setiap sekolah boleh memilih. Yang mau Kurikulum 2013 silahkan, Kurikulum Darurat silakan, atau Kurikulum Merdeka yang sederhana dan sudah disempurnakan dengan fitur-fitur keren baru, silahkan,” jelasnya.
Kepada Calon Guru Penggerak yang hadir, Menteri Nadiem mengatakan proyeksi guru penggerak untuk menjadi pemimpin perubahan terbaik di bidang pendidikan.
“Melalui program ini, kita (pemerintah) tidak hanya ingin menjadikan mereka guru-guru yang hebat, tetapi yang lebih penting lagi adalah menjadikan mereka pemimpin perubahan terbaik,” tuturnya.
Sementara itu, untuk daerah 3T, Menteri Nadiem mengatakan keberadaan Program Guru Penggerak sangat penting untuk membawa perubahan di daerahnya.
Nadiem juga menyampaikan kebijakan pengangkatan guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).
“Sekarang sudah 300 ribu guru honorer menjadi ASN PPPK. Kami terus mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk membuka sebanyak-banyaknya formasi bagi guru honorer menjadi ASN PPPK. Anggarannya sudah disediakan pemerintah pusat. Jadi, mohon dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan guru," tutup Nadiem.
Berita Terkait
-
Hari Perempuan, Menteri Nadiem Minta Kampus Ciptakan Ruang Aman Anti Kekerasan Seksual
-
Nadiem Makarim Ungkap Alasan Guru Tak Bisa Leluasa Berkreasi
-
Menteri Nadiem Makarim: Guru-guru Kita Dikekang Sistem Pendidikan Sehingga Tak Leluasa Berkreasi
-
Ungkap 19.000 Desa Belum Punya PAUD, Menteri Nadiem: Padahal Perannya Krusial Cetak Generasi Penerus Bangsa
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Gaduh Internal Gerindra, Ini 4 Alasan Kader Daerah Tolak Keras Budi Arie
-
TB Hasanuddin: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Sudah Jelas, Tapi Pemerintah Tak Pernah Jalankan
-
Status Firli Bahuri Jadi 'Senjata', Keyakinan Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Jamin Profesionalisme, Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam
-
BPJS Ketenagakerjaan Gelar Diskusi Panel: Perkuat Transparansi Pengelolaan Dana Jaminan Sosial
-
Prabowo Dengar, Alasan Kader Gerindra Menjerit Tolak Budi Arie
-
Yusril Beberkan Rencana 'Pemutihan' Nama Baik Napi, Ini Beda Rehabilitasi dan Hapus Pidana
-
Transjakarta Belum Bisa PHK Karyawan Terduga Pelaku Pelecehan, Tunggu Bukti Baru
-
Geledah Dinas Pendidikan Riau, KPK Cari Jejak Bukti Korupsi di Balik Kasus Pemerasan Gubernur
-
5 Fakta Mahasiswi Universitas Unpak Bogor: Surat Pilu Ditemukan, 'Maaf Ayah, Ibu, Mental Ira Hancur'