Suara.com - Associte Peneliti LP3ES Dr Syahril Siddiq mengendus ada kepentingan lain dibalik wacana penundaan Pemilu 2024.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Syahril 'mengamini' pernyataan Bahlil Lahadalia terkait penundaan Pemilu 2024.
Hal tersebut diungkapkan dalam diskusi LP3ES Twitter Space - Didik J Rachbini 'Wacana Tunda Pemilu: Manipulasi Big Data?'.
Syaril mengatakan, wacana penundaan pemilu dan tiga periode presiden terlihat ada kepentingan pengusaha.
"Wacana penundaan pemilu dan tiga periode presiden lebih terlihat berasal dari kepentingan pengusaha," kata Syahril seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Selasa (22/3/2022).
Syaril menyinggug bahwa wacana itu harus ditekan karena sangat berbahaya bagi bangsa.
Ia menduga, pengusaha yang mendapat untung dari wacana tersebut.
Selain itu, penundaan pemilu juga akan semakin memperuncing segregasi sosial di masyarakat.
"Tentunya hal itu tidak sehat bagi demokrasi di Indonesia. Bagaimanapun pemilu 2024 harus tetap dilaksanakan, karena tidak ada alasan untuk menunda pemilu," ungkapnya.
Baca Juga: Softbank Dipastikan Batal, Giliran Singapura 'Dirayu' Luhut Ikut Bangun IKN Nusantara
Syahril berharap, pemilu 2024 diharapkan bisa mencegah atau memperbaiki polarisasi yang selama ini sudah terjadi.
Seperti diketahui, tiga tokoh parpol yang mengangkat wacana penundaan pemilu ini adalah Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN).
Wacana tersebut semakin membesar setelah ditambah pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Binsar Pandjaitan yang mengklaim punya data berdasar big data perihal jumlah netizen yang mendukung penundaan pemilu.
Berita Terkait
-
Jejak Kasus Haris Azhar-Fatia Vs Luhut, Berakhir Jadi Tersangka karena Konten Youtube
-
Kurangi Jumlah Surat Suara, KPU Klaim Bisa Hemat Anggaran hingga 60 Persen dari Rp76 Triliun
-
Softbank Dipastikan Batal, Giliran Singapura 'Dirayu' Luhut Ikut Bangun IKN Nusantara
-
Rizal Ramli Sindir Luhut soal Tunda Pemilu 2024: Mau Jadi Harmoko Jilid II, Sing Elinglah!
-
KPU Gelar Simulasi Pemungutan Surat Suara Pemilu 2024
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi