Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sorotan usai rumor yang beredar bahwa Jateng mendapat predikat provinsi termiskin di Pulau Jawa.
Hal ini menyusul data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atau rata-rata pendapatan penduduk di Jawa Tengah pada 2021 sebesar Rp 38,67 juta per tahun. Angka ini terendah dibandingkan provinsi lainnya di pulau Jawa.
Namun, benarkah pernyataan Jateng adalah provinsi termiskin di pulau Jawa? Simak faktanya berikut ini.
Viral di Twitter
Informasi Jateng menjadi provinsi termiskin beredar luas di Twitter. Bahkan, ekonom senior Rizal Ramli ikut menyemprot Ganjar Pranowo lantaran dianggap terlalu sibuk mempersiapkan diri menjadi seorang Presiden.
Nama Gubernur Jawa Tengah itu juga sempat menjadi trending topic di Twitter. Sejumlah warganet menilai Ganjar hanya sibuk pencitraan.
Kata BPS Jateng
Usai keributan yang terjadi, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah pun angkat bicara mengenai isu ini. Mereka membantah keras atas informasi yang menyebut jika Jateng menjadi provinsi termiskin di pulau Jawa.
Adhi Wiriana selaku Kepala BPS Jateng menegaskan informasi yang beredar sebelumnya adalah narasi menyesatkan. Pasalnya, penghitungan kemiskinan tidak didasarkan dari tingkat PDRB per kapita.
Baca Juga: Jawa Tengah Diprediksi akan Diguyur Hujan dalam 2 Hari ke Depan, Ini Penjelasan BMKG
Adhi tak menampik bahwa PDRB per kapita Jateng tahun 2021 adalah Rp 38,67 juta per tahun. Akan tetapi, jika dirata-rata jumlah tersebut sudah melebihi dari upah minimum yang sudah ditentukan oleh Pemprov Jateng.
Ia pun menjelaskan jika tingkat pendapatan suatu daerah tidak linear dengan tingkat kemiskinan sebab PDRB disebut juga dengan pendekatan kesejahteraan semu.
BPS Jateng diketahui memakai "basic needs approach" atau pengeluaran masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok dalam menentukan tingkat kemiskinan suatu daerah. Metode tersebut melihat dari berbagai komponen, termasuk makanan dan non makanan, seperti nasi, telur, pakaian, listrik, transportasi, dan sewa rumah.
Adhi kembali menegaskan berdasarkan data, Jawa Tengah bukan provinsi termiskin di Pulau Jawa, walaupun angka kemiskinan mencapai 11,25 persen atau lebih tinggi dibandingkan angka nasional 9,71 persen.
Namun demikian, ia mengungkap masih ada provinsi yang lebih miskin dari Jawa Tengah yaitu Yogyakarta dengan jumlah warga miskin sebesar 11,9 persen. Selain itu, Jawa Barat dan Jawa Timur apabila dilihat dari jumlah penduduk miskin juga lebih tinggi dengan kisaran angka 4 jutaan, sedangkan Jateng 3,9 juta.
Adhi menambahkan, indeks gini rasio (tingkat ketimpangan pendapatan atau pengeluaran) di Jawa Tengah cukup rendah dibandingkan provinsi lainnya yakni pada angka 0,368. Angka tersebut apabila semakin mendekati satu artinya menandakan ketimpangan yang lebih besar.
Berita Terkait
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga, Jangkauan Program Desalinasi Pemprov Jateng Terus Diperluas
-
Semua Kalangan Bisa Akses Sekolah Garuda, Termasuk Masyarakat Miskin
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?