Suara.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengatakan, pihaknya terbuka untuk membuat forum mediasi dengan dokter Terawan Agus Putranto. Tetapi di sisi lain, menurut Adib keputusan Muktamar ke-31 untuk memberhentikan Terawan juga tetap harus dijalankan.
Adapun peluang membuka forum mediasi dengan Terawan itu diambil IDI usai Komisi IX mengusulkan agar polemik terkait rekomendasi pemecatan Terawan diselesaikan secara kekeluargaan.
"Iya jadi secara internal ketetapan muktamar tetap kita akan jalankan tapi kemudian kita akan membuka forum untuk kemudian melakukan mediasi sekaligus forum pembelaan yang itu dikhususkan untuk itu. Dan itu nanti kita akan secara internal kita akan bahas dalam ketentuan-ketentuan AD/ART dan tata laksana organisasi," tutur Adib di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (4/4/2022) malam.
Beriringan dengan amanat Muktamar ke-31 di Banda Aceh yang memang harus dijalankan IDI, Adib kemudian berbicara peluang Terawan bergabung kembali di IDI. Peluang itu yang nantinya dimungkinkan dibahas dalam forum mediasi.
Diketahui pemberhentian terhadap Terawan sebagai anggota IDI merupakan keputusan Muktamar IDI ke-31 yang harus diberlakukan 28 hari setelah putusan diambil.
"Amanah muktamar yang juga harus kami lakukan. Tapi sekali lagi karena IDI adalah rumah besar bagi seluruh dokter Indonesia, maka kita juga tetap memberikan ruang untuk kemudian ada forum-forum yang sekaligus untuk kemudian kalau ada keinginan untuk bergabung kembali," kata Adib.
Adib menegaskan bahwa segala proses tersebut nantinya akan diselesaikan secara internal oleh IDI berdasarkan ketentuan organisasi, AD/ART dan tata laksana IDI sebagai organisasi profesi.
"Karena kita ada dlaam satu koridor aturan-aturan organisasi dan itu memang menjadi kesepakatan kami dan kami sampaikan tadi kepada Komisi IX. Dan kami akan usahakan ini bisa diselesaikan secepatnya," kata Adib.
Sementara itu, Komisi IX DPR RI meminta Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) segera menyelesaikan perseteruannya dengan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Perseteruan yang dimaksud ialah menyoal rekomendasi atas pemecatan Terawan.
Baca Juga: Ketua IDI Tegaskan Tak Ada Agenda Konspirasi dalam Pemecatan Terawan
Dalam kesimpulan usai rapat dengar pendapat dengan IDI, Komisi IX meminta polemik dengan Terawan itu diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
"Komisi IX DPR DI meminta PB Ikadan Dokter Indonesia (IDI) bersama-sama dengan Letjen TNI (purn) Prof. DR. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) untuk secepatnya menyelesaikan perbedaan pendapat terkait penerapan etika kedokteran yang ada secara internal dengan pendekatan kekeluargaan dan bermartabat," tulis kesimpulan rapat angka 2, dikutip Selasa (5/4/2022).
Kesimpulan itupun disepakati Komisi IX dan PB IDI. Wakil Ketua Komisi IX Nihayatul Wafirah mengetok palu tanda kesimpulan disepakati.
Ia berharap apa yang menjadi pembahasan di dalam RDPU dapat membuat IDI menjadi lebih baik ke depan, baik menyoal polemik dengan Terawan maupun perihal permasalahan di bidang kedokteran.
"Demikian kesimpulan kita rapat pada hari ini dengan PB IDI dan beberapa pakar. Semoga dengan pertemuan ini akan memberikan jalan yang lebih baik untuk IDI dan untuk dunia kedokteran Indonesia," ujar Nihayatul.
Pemecatan dr Terawan Tak Boleh Ditunda
Berita Terkait
-
Ketua IDI Tegaskan Tak Ada Agenda Konspirasi dalam Pemecatan Terawan
-
Ikatan Dokter Indonesia Sudah Tak Sesuai Tujuan, Anggota Komisi IX DPR RI Minta IDI Dibubarkan
-
Profil Irma Suryani Chaniago, Anggota DPR yang Usul IDI Dibubarkan Gegara Pecat Terawan
-
DPR Ingin Polemik IDI dengan Dokter Terawan Diselesaikan Secara Kekeluargaan
-
Legislator Minta Polemik Terawan vs IDI Bisa Diselesaikan Kekeluargaan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI