Suara.com - Bekas pengusaha minyak Rusia Mikhail Khodorkovsky, yang kini berada di pengasingan, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin "terjebak" di Ukraina dan hanya memiliki dua pilihan ke depan.
Lebih dari sebulan setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya harus menyadari bahwa "tidak ada solusi militer di sini," kata bekas pengusaha minyak Rusia di pengasingan, Mikhail Khodorkovsky, kepada DW.
Mikhail Khodorkovsky adalah pengeritik Putin yang kemudian dijebloskan ke penjara selama 10 tahun.
Setelah bebas, dia memilih untuk meninggalkan negaranya dan hidup sebagai eksil. Lebih sebulan setelah pasukan Rusia memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari, Rusia belum berhasil menduduki negara itu atau merebut ibukota Kyiv karena perlawanan hebat di pihak Ukraina.
"Putin terjebak dalam operasi militernya,” kata Mikhail Khodorkovsky. Dia sekarang memiliki dua pilihan: meningkatkan kapasitas, yang bisa berarti melakukan mobilisasi lebih besar lagi atau menggunakan senjata nuklir taktis, atau dia dapat menstabilkan situasi dan memulai pembicaraan damai dengan sungguh-sungguh."
'Posisi Barat harus jelas'
Dalam wawancara dengan DW, Mikhail Khodorkovsky juga menekankan pentingnya persatuan Barat dengan posisi yang solid.
"Posisi Barat harus jelas, artinya harus ada dukungan komprehensif untuk Ukraina jika perang berlanjut, dan jika Putin menggunakan senjata nuklir taktis atau senjata pemusnah massal lainnya."
Sejak agresi militer Moskow dimulai, Barat telah menjatuhkan sanksi ekonomi luas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia, dan memberikan bantuan militer besar-besaran ke Ukraina.
Baca Juga: Vladimir Putin Pernah Disebut-sebut Derita Penyakit Parkinson, Begini Penyebab dan Gejalanya!
Sejumlah bank Rusia dikeluarkan dari sistem pembayaran antar bank SWIFT, sementara AS dan Inggris sudah melarang impor minyak dan gas dari Rusia.
Namun banyak negara Eropa seperti Jerman yang bergantung pada pasokan energi dari Rusia, sehingga belum memberlakukan sanksi di sector energi.
Tetapi pemerintah sedang berusaha untuk secepatnya mengurangi ketergantungan pada pada energi Rusia.
Putin dapat informasi palsu?
Pejabat AS dan Eropa hari Rabu (30/4) mengatakan bahwa mereka yakin Vladimir Putin telah mendapat laporan-laporan yang salah dari para penasihat yang terlalu takut untuk mengatakan situasi yang sebenarnya, yaitu betapa buruknya posisi Rusia dan perang di Ukraina.
"Kami memiliki informasi bahwa Putin merasa telah disesatkan oleh militer Rusia, hal mana mengakibatkan ketegangan terus-menerus antara Putin dan kepemimpinan militer," kata Kate Bedingfield, direktur komunikasi Gedung Putih, kepada wartawan.
Berita Terkait
-
Tulis Lagu Sendiri di Usia 6 Tahun, Ariana Ivy Ajak Anak Indonesia Berimajinasi Lewat "Kuda Ajaib"
-
Sampai Menahan Tangis, Nicholas Saputra Ungkap Keresahan Terdalam Soal Bencana Sumatra
-
Terkuak! Gaji John Herdman Lebih Murah dari STY dan Patrick Kluivert, Bak Langit dan Bumi
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri