Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan akan kembali menyalurkan alat bantu kepada para penyandang disabilitas di tahun 2022. Ini mengingat alat bantu merupakan kebutuhan dasar yang berpengaruh besar terhadap partisipasi penyandang disabilitas dan lansia dalam berbagai aspek pembangunan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos, Harry Hikmat mengatakan, pihaknya menargetkan dapat menyalurkan 10.000 alat bantu bagi para penyandang disabilitas. Angka ini naik sekitar 4.100 dibandingkan tahun 2021 yang berada di angka 5.900.
"Tahun lalu itukan (menyalurkan) 5.900 lebih, tahun ini diharapkan bisa sampai 10.000 alat bantu," tutur Harry dalam Konferensi Pers Rakornas Upaya Penghormatan Pelindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, (5/4/2022).
Harry mengatakan, Kemensos tengah mengupayakan tambahan anggaran untuk penambahan 4.100 alat bantu untuk para penyandang disabilitas tersebut. Sebab, anggaran Rp60 miliar yang telah tersedia hanya mampu mengcover sekitar 5.900 alat bantu dengar.
"Kami sudah exercise anggarannya untuk tambahan 4.000 alat bantu. Tapi anggaran yang Rp60 miliar untuk menyamakan jumlah kuantitas alat bantu sudah tersedia," ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, alokasi dana Rp60 miliar untuk penyediaan alat bantu bagi para penyandang disabiitas akan dioptimalkan di balai-balai. Nantinya, para penghuni balai akan dikerahkan untuk merakit alat bantu seperti kursi roda electric-adaptif, motor roda tiga hingga sensoric air untuk tuna netra.
"Sedangkan alat bantu yang yang standar WHO seperti alat bantu dengar, karena kita belum bisa rakit sendiri, itu akan dibeli langsung," ucap Harry.
Perlu diketahui, 87 persen alat bantu yang disediakan bagi penyandang disabilitas pada 2021 telah disalurkan. Sementara 13 persen sisanya masih ada di balai-balai di bawah Kemensos. Kemensos menargetkan sisa alat bantu yang masih ada dapat dituntaskan bulan ini.
Harry menambahkan, penyaluran alat bantu terhambat karena pengiriman alat bantu yang diimpor mengalami keterlambatan. Oleh karena itu, butuh tambahan waktu karena masih harus dirakit dan disesuaikan dengan kondisi penerima bantuan.
Baca Juga: Perkuat Komunikasi Risiko Covid-19 untuk Penyandang Disabilitas, AIHSP Buat Program One Health!
Berita Terkait
-
Cair Bareng BPNT dan PKH, Penerima BLT Minyak Goreng Siap-siap Dapat Rp500 Ribu
-
Mensos Risma Positif Covid-19 usai Pulang dari Riyadh
-
Minta Jajaran Proaktif Soal Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas, Mendagri: Tak Boleh Ada Diskriminasi
-
Pilu, Gadis Disabilitas Tewas Terbakar Dalam Kamar di Kalideres Jakbar
-
Kemensos Dipersilakan Susun Katalog Sektoral Pengadaan Alat Bantu Penyandang Disabilitas
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa