Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahrga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali menerima Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu, S.H.,M.H di ruang kerjanya, lantai 10, Gedung Graha Pemuda, Senayan Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2022) sore.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Kepala Biro Penelaahan Permohonan LPSK, Dr. Muhammad Ramdan, S.H.,M.Si, Tenaga Ahli LPSK, Pascalis Risdiana, S. E dan Rianto Wicaksono. Sementara Menpora Amali didampingi Stafsus Hubungan Pusat dan Daerah Dr. Dwijayanto Sarosa Putera dan Karo Humas dan Hukum Sanusi.
Kedatangan rombongan LPSK ini untuk membahas terkait kerjasama penanganan korban kasus kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Sumatera Utara.
"Kami sedang menangani dan memberi perlindungan pada korban kerangkeng manusia di Langkat, Sumatera Utara, di rumahnya bupati Langkat," ujar Edwin Partogi Pasaribu melapor kepada Amali.
Dia menjelaskan, kejadian ini terungkap ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada bupati Langkat 19 Januari 2022 lalu dan ditemukan ada kerangkeng manusia.
Kemudian LPSK pro aktif menemui beberapa korban termasuk kunjungan lapangan. Hasilnya ditemukan 65 korban yang rata-rata usia masih muda, bahkan ada atlet tinju yang berprestasi.
“Kami mendapatkan sekitar 65 orang yang terkahir mendekam dalam kerangkeng itu dan sebagian besar anak muda. Bahkan diantara mereka ada yang cukup bagus prestasinya yakni atlet tinju, punya banyak penghargaan dan prestasi. Usianya masih 15 tahun," jelasnya.
Menurutnya, mereka yang masuk dalam kerangkeng tersebut bukan hanya karena permasalahan narkoba. Namun juga ada masalah yang lain seperti KDRT, judi dan kasus lainnya.
Edwin mengatakan, karena rumah bupati tersebut dianggap tempat rehabilitasi dan makan gratis, maka sebagian besar keluarga korban menitipkan anaknya ke tempat tersebut.
Baca Juga: Tutup BRI Liga 1, Menpora Apresiasi Kerja Keras Seluruh Tim, LIB dan PSSI
"Sementara mereka di tempat itu diekploitasi, dipekerjakan di kebun sawit bupati, nyaris 24 jam. Dan mengalami penyiksaan luar biasa, lebih 20 tahun saya mendampingi korban ini. Ini yang buat ngilu," ceritanya.
Dengan demikian, karena mereka mengalami trauma psikologis, medis disaat sakit, pemulihan, sandang papan serta pekerjaan bagi mereka sehingga LPSK melakukan kerjasama dengan kementerian dan instansi terkait termasuk Kemenpora.
"Kalau yang berprestasi mungkin dibina dan disekolahkan. Saya lihat di Kemenpora Deputi Pemberdayaan Pemuda ada progran Bela Negara, Pengembangan Kewirausahaan. Bisa mungkin Menpora, karena situasi mereka ini sebagian besar takut menjadi saksi, rakut dimintai keterangan polisi," katanya.
Setelah mendengarkan laporan LPSK, Zainudin Amali pun menyampaikan ucapan terimakasih yang telah ikut membantu dan mendampingi para korban termasuk diantaranya atlet.
Amali memastikan, pihaknya memberikan dukungan terhadap upaya-upaya pemulihan para korban kerangkeng di rumah bupati Langkat.
"Terkait upaya pemulihan itu, kita akan bantu yang memungkinkan untuk kita bantu. Mudah-mudahan tidak ada lagi. Saya ucapkan terimakasih kepada LPSK," ujarnya.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Sempat Kaget Polisi Tak Tahan Para Tersangka Kerangkeng Manusia: Ini Serius Pelanggarannya
-
Ramadhan 1443 Hijriah, DWP Kemenpora Salurkan 500 Paket Sembako
-
Penanganan Kasus Kerangkeng Manusia Langkat Lamban, Polri Pastikan Tindak Tegas Penyidik Jika 'Bermain'
-
Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi dalam Kasus Kerangkeng Manusia, Polri: Tanpa Melihat Profesi Pasti Ditindak
-
Keterlibatan Anggota TNI di Kasus Kerangkeng Manusia Langkat, Panglima TNI Janji Akan Menyelesaikan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh