Suara.com - Angka total nilai utang negara per Februari 2022 diumumkan dalam laporan APBN Kementerian Keuangan bertajuk APBN Kita terbilang fantastis. Pasalnya, angka utang tersebut mencapai angka Rp 7.014,58 triliun.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menilai, hal itu harus jadi alarm atau peringatan bagi negara. Namun, ia menyadari memang rasio utang dengan produk domestik bruto sedang naik.
"Ini lampu kuning. Tapi banyak negara memang naik rasio utang dengan PDB-nya karena pandemi," kata Mardani saat dihubungi, Kamis (7/4/2022).
Mardani mengingatkan, agar utang tersebut jangan sampai membebani negara. Terutama soal perjanjiannya diwanti-wanti agar tak memberatkan.
"Yang terpenting pengelolaan hutang dan jenis hutangnya harus produktkf dan term perjanjiannya tidak memberatkan negara," katanya.
Anggota Komisi II DPR RI ini menyatakan, DPR bersama rakyat akan terus mengawasi negara, khususnya mengenai utang tersebut.
"Tapi DPR dan masyarakat wajib terus memantau," katanya lagi.
Diketahui, nilai utang tersebut juga sekaligus mencetak rekor dari yang pernah ada. Jika dihitung dalam bentuk presentase terhadap (PDB) Produk Domestik Bruto, maka utang berada pada angka 40,17 persen.
Komposisi utang tersebut memiliki proporsi lebih besar pada surat berharga lainnya, yakni sebesar 87,88 persen dari keseluruhan. Sedangkan sisa 12,12 persen adalah pinjaman, yang salah satunya terdiri atas pinjaman luar negeri senilai Rp 837,11 triliun.
Meskipun demikian, mengutip dari naskah resmi laporan APBN tersebut, pemerintah menilai "posisi utang terjaga dalam batas aman dan wajar, serta terkendali."
Berita Terkait
-
Cecar Pramono hingga Moeldoko di DPR, Mardani PKS: Mudah-mudahan Tak Ada Anggaran untuk Kegiatan Isu 3 Periode
-
Rekor! Utang Pemerintah Jokowi Tembus Rp 7.000 Triliun, Ini Daftar Utang Era Soekarno Hingga SBY
-
Lewat Forum Dialog, Delegasi DPR Dorong Perdamaian Dunia
-
Ungkap Data Ribuan Triliun Pinjaman Pemerintah RI, Fadli Zon: Bukan Hanya Pawang Hujan, Kita Juga Perlu Pawang Utang
-
PKS Kritik Celotehan Megawati: Ini Bukan Soal Mengolah Makanan, Tapi Minyak Goreng Itu Hak Rakyat
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku