Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu merespon dengan meremehkan Tsamara masih bau kencur. Lalu, ia membuat tulisan dengan judul "Anak Bau Kencur, Fahri Hamzah dan KPK" di salah satu portal online serta merilis video di kanal YouTube pribadinya berjudul '5 Sesat Pikir Fahri Hamzah tentang KPK'.
4. Mengagumi Bung Karno
Tsamara mengaku mengagumi sosok proklamator Indonesia, Bung Karno. Ia bahkan menulisnya di salah satu media online terkait bagaimana pemikiran Bung Karno terhadap Islam.
"Menjadi Islam, adalah pilihan bagi Bung Karno, karena ia terlahir dari kedua orang tua yang berbeda agama," tulis Tsamara pada artikel berjudul "Islam Bung Karno", 12 Juni 2017.
Menurutnya, Bung Karno merupakan sosok yang berani mengkritik keras orang-orang Islam yang gemar mengatakan 'kafir' kepada mereka yang berbeda.
5. Ingin Menjadi Gubernur DKI Jakarta
Meski tergolong masih muda, Tsamara sudah bermimpi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 10 tahun mendatang. Ia sempat menulisnya di bio akun media sosial, "Gubernur DKI Jakarta suatu saat nanti".
Ia juga menulis di akun PSI jika dirinya ingin duduk di kursi DKI 1 pada satu dekade mendatang. Upaya untuk merintis jalan ini sudah ia mulai sejak terjun di dunia politik. Ia bahkan terdaftar menjadi calon anggota legislatif DKI II dengan daerah pemilihan Jakarta Selatan.
Baru-baru ini, Tsamara masuk bursa calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta terfavorit. Ini diambil berdasarkan hasil survei Nusantara Strategic Network (NSN) dan namanya muncul dalam simulasi pasangan cawagub untuk DKI Jakarta.
Baca Juga: Mundur dari PSI, Apa Saja Pengalaman Politik Tsamara Amany Selama 5 Tahun Terakhir?
Sejumlah nama yang disimulasikan sebagai cagub untuk mendampingi Tsamara antara lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wagub DKI Ahmad Riza Patria, hingga Menteri Sosial Tri Rismaharini.
6. Membela Rara Pawang Hujan
Indonesia pernah dihebohkan oleh aksi pawang hujan MotoGP Mandalika, Rara Istiati Wulandari, yang dianggap memalukan dunia internasional dan bertentangan dengan Islam dalam menjalankan ritual mencegah hujan.
Namun, Tsamara justru membelanya dan mengatakan bahwa ritual pawang hujan merupakan salah satu budaya Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu mempermasalahkannya lagi.
"Nggak ada yang memalukan dari ini. Pawang memang bagian dari budaya kita. Yang malu sebenarnya dalam alam bawah sadarnya masih melihat apa-apa yang ala Barat sebagai puncak ideal. Kita BUKAN Barat. Kita memiliki tradisi & cara kita sendiri. Itu harus dihargai," tulis Tsamara pada akun Twitter pribadinya, @TsamaraDKI, Senin (21/3/2022).
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
10 Kritik Tajam Tsamara Amany untuk Anies Baswedan Sebelum Mundur dari PSI
-
Mundur dari PSI, Apa Saja Pengalaman Politik Tsamara Amany Selama 5 Tahun Terakhir?
-
Tsamara Amany Mengundurkan Diri dari PSI
-
Dosen UGM Karna Wijaya Mau Laporkan Akun Medsos, Netizen Senang Tsamara Amany Mundur dari PSI
-
Rekam Jejak Karier Tsamara Amany, Kader Andalan yang Mendadak Keluar dari PSI
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?