Suara.com - Serbia menerima pengiriman sistem antipesawat canggih Cina dalam operasi terselubung pada akhir pekan lalu, di tengah kekhawatiran Barat atas penumpukan senjata di Balkan dan ancaman perdamaian di wilayah yang lemah.
Pakar media dan militer mengatakan hari Minggu (10/04) bahwa enam pesawat Angkatan Udara Cina Y-20 mendarat di bandara sipil Beograd pada Sabtu (09/04) pagi waktu setempat, yang diyakini membawa sistem rudal darat ke udara HQ-22 untuk militer Serbia.
Kementerian Pertahanan Serbia tidak segera menanggapi permintaan komentar Associated Press.
Pengiriman senjata atas wilayah setidaknya dua negara anggota NATO, Turki dan Bulgaria, dilihat oleh para ahli sebagai "unjuk gigi" jangkauan global Cina yang berkembang.
"Penampilan Y-20 membuat takjub, karena mereka terbang secara massal sebagai lawan dari serangkaian penerbangan pesawat tunggal,” tulis majalah online The Warzone. "Kehadiran Y-20 di Eropa dalam jumlah berapa pun masih merupakan perkembangan yang cukup baru.”
Analis militer Serbia Aleksandar Radic mengatakan "Cina melakukan demonstrasi kekuatan mereka."
Presiden Serbia benarkan adanya pengiriman sistem rudal Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengkonfirmasi pengiriman sistem rudal jarak menengah yang disepakati pada tahun 2019, dengan mengatakan pada hari Sabtu (09/04) bahwa ia akan menghadirkan "kebanggaan terbaru" dari militer Serbia, Selasa (12/04) atau Rabu (13/04).
Sebelumnya, Vucic mengeluh bahwa negara-negara NATO, yang mewakili sebagian besar tetangga Serbia, menolak untuk mengizinkan penerbangan pengiriman sistem rudal di atas wilayah mereka di tengah ketegangan atas agresi Rusia di Ukraina.
Meskipun Serbia memilih mendukung resolusi PBB yang mengutuk serangan berdarah Rusia di Ukraina, Serbia telah menolak untuk bergabung dengan sanksi internasional terhadap sekutunya di Moskow atau langsung mengkritik kekejaman nyata yang dilakukan oleh pasukan Rusia di sana.
Baca Juga: Dukung Rusia, Ribuan Warga Serbia Angkat Foto Putin Protes ke Pemerintah
Kekhawatiran perang lainnya Kembali pada tahun 2020, pejabat Amerika Serikat memperingatkan Beograd terhadap pembelian sistem antipesawat HQ-22, yang versi ekspornya dikenal sebagai FK-3.
Mereka mengatakan bahwa jika Serbia benar-benar ingin bergabung dengan Uni Eropa dan aliansi Barat lainnya, ia harus menyelaraskan peralatan militernya dengan standar Barat.
Sistem rudal Cina telah banyak dibandingkan dengan AS dan sistem rudal permukaan ke udara S-300 Rusia, meskipun memiliki jangkauan yang lebih pendek daripada S-300 yang lebih canggih.
Serbia akan menjadi operator pertama rudal Cina di Eropa. Serbia berperang dengan tetangganya pada 1990-an.
Negara yang secara resmi mencari keanggotaan Uni Eropa itu telah meningkatkan kemampuan angkatan bersenjatanya dengan senjata Rusia dan Cina, termasuk pesawat tempur, tank tempur, dan peralatan lainnya.
Muncul kekhawatiran di Barat bahwa mempersenjatai Serbia oleh Rusia dan Cina dapat mendorong negara Balkan itu ke arah perang yang lain, terutama melawan bekas provinsi Kosovo yang memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 2008. Serbia, Rusia, dan Cina tidak mengakui negara Kosovo, sementara Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat mengakuinya. bh/ha (AP)
Berita Terkait
-
3 Rekomendasi City Car Bekas di Bawah Rp50 Jutaan yang Gesit dan Irit
-
Bukan Orang Ketiga, Detektif Jubun Sebut Faktor Keluarga Kerap Picu Keretakan Rumah Tangga
-
UMP Jakarta 2026 Naik Berapa Persen? Analisis Lengkap Formula Baru hingga Kejutan Menaker
-
Hunian Fleksibel Berbasis Komunitas: Cara Baru Pekerja Muda Tempat Tempat Tinggal di Kota Padat
-
BBRI Gabung BUMI dan DEWA, Jadi Saham Idola Investor Sesi I IHSG Hari Ini
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?