Suara.com - Mulai Senin 25 April ini sudah masuk musim mudik. Namun hingga H-7 ini kondisi jalur mudik di beberapa tempat masih sepi. Di antaranya di Bekasi, Cileunyi dan Nagreg.
Di Bekasi, arus kendaraan dari pemudik yang menggunakan mobil maupun sepeda motor pribadi di Kota Bekasi pada H-7 Lebaran terpantau masih landai dan belum terjadi peningkatan.
Arus mudik di kawasan Kalimalang biasanya mulai terlihat pada malam hari yang dimulai sejak sekitar pukul 20.00. Kendati demikian, sejak Jumat (22/4) malam arus mudik masih belum terlihat.
"Situasinya normal belum ada eskalasi. Siang seperti ini memang lumayan ramai arus kendaraan tapi belum arus mudik masih bercampur dengan lalin biasa," kata Kepala Pos Pengamanan Sumber Artha, Kalimalanga, Bekasi Mian Siregar saat ditemui Antara, Senin.
Dia bersama empat orang anggota kepolisian dari Polres Metro Bekasi Kota bersama Dishub tetap siaga jika tanda-tanda peningkatan volume kendaraan sudah mulai terlihat.
Jika nantinya terdapat kemacetan, petugas pospam Sumber Artha akan melakukan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional.
Sementara itu di Bandung, arus mudik dari kawasan Cileunyi hingga Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, masih tergolong landai pada H-7 menuju Idul Fitri 1443 Hijriah.
Kepala Polresta Bandung, Komisaris Besar Polisi Kusworo Wibowo menjelaskan arus lalu-lintas yang mengarah ke timur dari kawasan Cileunyi menurutnya masih standar seperti hari-hari biasanya. Begitu pula di gerbang tol Cileunyi, arus kendaraan keluar tol masih landai.
Adapun sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, tercatat ada sebanyak 10.802 kendaraan yang keluar dari gerbang tol Cileunyi. Angka tersebut merupakan jumlah rata-rata normal harian.
Baca Juga: Polri Adakan Simulasi Ganjil Genap Arus Mudik di KM 47 Tol Cikampek Utama
Di gerbang tol Cileunyi terpasang sebanyak lima gardu tol. Namun jumlah gardu tol bisa ditambah menyesuaikan dengan kepadatan arus lalu lintas. "Gardu tol yang difungsikan masih lima, tapi itu bisa ditambahkan, bisa sampai tujuh tambahannya," kata Kusworo.
Ingat protokol kesehatan
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi mengingatkan kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat mudik Lebaran sebagai bentuk usaha saling melindungi diri sendiri dan sesama.
"Penerapan protokol kesehatan secara ketat ini bukan sekadar jargon, bukan sekedar lip service tapi betul-betul harus dilaksanakan. Karena kita tahu dengan memakai masker, menjaga jarak lalu rajin mencuci tangan itu bentuk proteksi utama bagi diri kita mencegah jangan sampai terjadi penularan," ujar Sonny dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, diikuti dari Jakarta, Senin.
Sonny menjelaskan bahwa peningkatan kasus biasanya terjadi karena disiplin protokol kesehatan yang rendah, mobilitas masyarakat yang tinggi, tingkat vaksinasi yang rendah dan saat muncul varian baru.
Di momen mudik yang terjadi saat ini, katanya, maka mobilitas yang tinggi tidak bisa dihindari. Untuk itu perlu diperkuat langkah lain untuk mencegah penularan seperti disiplin protokol kesehatan dan meningkatkan cakupan vaksinasi.
Berita Terkait
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
-
Bekasi Mencekam! Pasar Pondok Gede Ricuh, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan
-
Viral Siswa Dihadang di Stasiun Bekasi, Terungkap Operasi Besar Polisi Cegah Pelajar Ikut Demo
-
Sentuh Area Vital Siswi, Amarah Alumni SMPN 13 Bekasi Meledak Minta Guru Olahraga Inisial J Dipecat
-
Sesar Baribis Melewati Mana Saja? Penyebab Bekasi Diguncang Gempa 7 Kali
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!