Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta, Johnny Simanjuntak menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengunjungi warga yang terdampak debu batu bara di Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara. Hal ini seperti yang dilakukan kepada korban kebakaran Pasar Gembrong, Jakarta Timur kemarin.
Johnny mengatakan sampai saat ini, warga Marunda masih terdampak pencemaran karena aktivitas bongkar muat batu bara yang ada di Pelabuhan Marunda. Ia menyebut mereka juga warga DKI yang butuh perhatian Anies.
"Mereka juga kan warga Jakarta, gubernur penting turun ke Rusun Marunda. Gubernur perlu ke sana, karena itu artinya gubernur merasakan yang dirasakan warganya," ujar Johnny di gedung DPRD DKI, Senin (25/4/2022).
Menurutnya, memang sudah sepantasnya warga Marunda korban pencemaran udara ini mendapatkan perhatian lebih dari Anies. Apalagi, mereka pindah ke Rusun itu karena digusur dari rumahnya semasa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Rusun Marunda bagi saya penting menjadi perhatian, warga Rusun Marunda representasi orang kecil yang direlokasi ke tempat itu. Apalagi, fasilitas yang selama ini mereka dapatkan juga sangat terbatas," jelasnya.
Dengan demikian, mereka akan mendapatkan dukungan moral setelah dua kali dilanda masalah.
"Artinya sebagai dukungan moral dari pemimpin kepada warganya yang kena debu," tuturnya.
Kendati demikian, Johnny meminta Anies melakukan kunjungan di waktu yang tepat. Sebab, ia mengritik Anies yang menemui korban kebakaran ketimbang datang paripurna.
"Beliau bisa tunda ke sana (Pasar Gembrong) sampai selesai (rapat paripurna). Tapi dia mengutamakan ke sana dan ini (rapat paripurna) enggak penting."
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih melakukan penelusuran terhadap kasus pencemaran udara karena debu batu bara di Marunda, Jakarta Utara. Ada kemungkinan, perusahaan yang disanksi akan bertambah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan saat ini pihaknya sudah menjatuhi sanksi pada PT KCN, PT HSD, dan PT PBI selaku operator di pelabuhan Marunda.
"Jadi memang kan saat ini sudah ada tiga kan, selain KCN ada dua perushaan lagi kita sudah kenakan sanksi dan memang kita juga akan mulai turunkan lagi pejabat PPLH kami, pengawas lingkungan hidup kami," ujar Asep di Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2022).
Asep mengatakan, kasus ini mulai diselidiki sejak ada aduan dari masyarakat. Selanjutnya, Asep juga mengakui ada laporan dari PT KCN mengenai ada sejumlah perusahaan yang juga melakukan bongkar muat batu bara.
"Kemudian pengaduan KCN kita kembangkan ke perusahaan lain, dan memang kemarin KCN juga menyampaikan ada perusahaan lain ya kita tetap akan coba investigasi," jelasnya.
Berita Terkait
-
Pilih Temui Korban Kebakaran Ketimbang Hadiri Paripurna DPRD, Legislator PDIP Sebut Anies Gubernur Rasa Dinsos
-
Muncul Partai Mahasiswa Indonesia, Politisi PDIP Duga Ada Sponsor Tajir Terlibat
-
Anies Pilih Temui Warga Korban Kebakaran Pasar Gembrong Ketimbang Rapat Paripurna, DPRD: Jangan Pencitraan Saja!
-
PKS Tuding Interpelasi ke Anies Baswedan yang Diusulkan Ketua DPRD DKI Jakarta Sudah Politis
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Tim Pencari Fakta Pertanyakan Peran Kompolnas Usut Pertanggungjawaban Komando di Kasus Affan
-
17+8 Tuntutan, Minus Bumi: Pakar Ungkap Agenda Ekologi yang Terlupakan!
-
Blak-blakan, Mahfud MD Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Mau Dengar Aspirasi Rakyat
-
Terima Aduan Ojol, Pimpinan BAM DPR Minta Aplikator Hapus Asuransi yang Merugikan
-
Sri Mulyani Pergi Karena Kesal Karena Pertahanan Negara Jebol Dan Rumahnya Dijarah? Ini Kata Pakar
-
Siapa Charlie Kirk: Loyalis Donald Trump yang Tewas Ditembak saat Acara Kampus
-
Waspada Cuaca Kamis Ini! BMKG: Hujan Petir Mengintai Jakarta, Mayoritas Kota Besar Basah
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!