Suara.com - Indikator Publik Nasional atau IPN merilis hasil survei terbarunya soal figur calon presiden jelang Pilpres 2024.
Jika dilakukan simulasi head to head terhadap sejumlah nama, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meraih elektablitas tembus di atas 50 persen.
Nama Prabowo disimulasikan head to head dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Ketua DPR RI Puan Maharani.
"Hasilnya, menemukan bahwa bila pilpres dilaksanakan saat ini bila Prabowo berhadapan dengan Ganjar, Anies, AHY, dan Puan maka elektabilitasnya berada di atas 50 persen," kata Peneliti Senior IPN Ike Sihotang dalam paparannya, Rabu (27/4/2022).
Ike mengatakan, jika Prabowo head to head melawan Ketua Umum Partao Golkar Airlangga Hartarto elektabilitasnya bisa tembus 60 persen.
"Bahkan tembus 60 persen saat berhadapan dengan Airlangga. Sementara capres lainnya hanya berada di bawah 50 persen saja," tuturnya.
Sementara itu, survei juga membuktikan jika Pilpres digelar hari ini, nama Prabowo masih berada di urutan teratas.
Elektablitas Prabowo mencapai 26,9 persen, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 16,8 persen, kemudian ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 14,3 persen.
Di urutan keempat ada Sandiaga Uno dengan angka 5,1 persen, kemudian ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan angka 4,2 persen, lalu ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan angka 3 persen.
Baca Juga: Simulasi Pilpres Versi IPN: Prabowo Bisa Menang Cuma Satu Putaran Jika Berduet dengan Ganjar
Urutan ketujuh, ada Ketua DPR RI Puan Maharani 2,7 persen, kemudian ada pula Erick Thohir dengan angka 2,6 persen.
Adapun survei ini dilakukan pada periode 17-27 Maret 2022 di 34 Provinsi di Indonesia. Sampel yang diambil sebesar 1.200 responden dengan metode multistage random sampling.
Sementara survei ini margin of error +/- 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
-
Simulasi Pilpres Versi IPN: Prabowo Bisa Menang Cuma Satu Putaran Jika Berduet dengan Ganjar
-
Tak Pusingkan Hasil Survei, Jubir Maruf Amin: Justru Tak Wajar Jika Kepuasan Publik ke Wapres Lebih Tinggi dari Presiden
-
Gibran Teratas di Survei Pilkada Jateng 2024, Politisi Senior PDIP Justru Beri Respon Mengejutkan
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional