Suara.com - Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengarahkan agar dilakukan pembenahan secara menyeluruh di lingkungan sentra sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT). Pembenahan dilakukan pada aspek peralatan UPT, keterampilan dan pengetahuan, serta sikap dan pola pikir SDM UPT.
Untuk mengembangkan kemampuan SDM Mensos tidak akan segan membuka kesempatan bagi para pegawai belajar di negeri maju, hal ini dilakukan untuk mengakselerasi penguatan kualitas SDM dan layanan.
Selain itu, Mensos juga meminta seluruh jajaran beradaptasi dengan transformasi fungsi sentra menjadi multilayanan. Mensos menekankan, perubahan berarti pula harus disertai penguatan dan peningkatan layanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kepada para pimpinan dan staf, Mensos mengingatkan, sentra sebagai UPT berada di tengah-tengah masyarakat di seluruh negeri. Artinya, sentra merupakan wajah Kementerian Sosial di hadapan publik.
“Wajah kita di hadapan masyarakat ada di sentra-sentra. Artinya, sentra itu mata, telinga, mulut, kaki, dan tangan Kemensos. Oleh karena itu, sentra harus beradaptasi dengan perubahan dan meningkatkan layanan," ujar Mensos saat memberikan arahan di lingkungan Ditjen Rehabilitasi Sosial secara daring di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Transformasi bukan sekedar dipahami sebagai perubahan fisik dan material. Namun lebih jauh lagi, Mensos menekankan, agar para pimpinan UPT memastikan terjadinya perubahan cara pikir di internal UPT.
Para pimpinan diminta tidak memakai cara berpikiran model lama. “Tidak ada lagi ungkapan ‘kalau dulu seperti ini bu’. Perlu diingat wajah Kemensos sudah berubah,” katanya. Di beberapa tempat, masih ditemukan kinerja pegawai yang mengedepankan penampilan fisik (ruangan), namun kurang memperhatikan fasilitas dan layanan.
“Ruangannya bagus-bagus tapi fasilitas layanannya kurang, untuk apa? Saya punya hanya tempat rapat, tidak punya meja khusus. Namun toh bisa menggerakkan Kemensos,” kata Mensos.
Ia mengingatkan, agar jajaran Kemensos bekerja dengan berorientasi pada kepuasan klien, yakni kelompok rentan sebagai penerima manfaat. Kualitas layanan yang baik bisa dilakukan dengan landasan keihklasan dan kesungguhan.
Baca Juga: Dukung Pengusaha Lokal Naik Kelas, Leap-Telkom Digital Sapa Kota Khatulistiwa
Ikhlas dalam melayani kelompok tidak berdaya, juga merupakan ajaran agama manapun. Kata dia, tugas melayani mereka bukan hanya urusan dunia. Melainkan Tuhan juga mengamanatkan untuk memperhatikan nasib orang-orang yang memerlukan pertolongan seperti orang miskin dan kelompok rentan.
“Kita berkewajiban memperhatikan orang miskin. Agama apapun mengamanatkan itu. Kalau kita bisa benar suatu saat akan bertemu di surga, sebaliknya tapi tidak bener paling kita masuk penjara atau masuk neraka,” kata Mensos.
Mensos pun memotivasi agar seluruh jajaran balai memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Terlebih, kesempatan menolong kelompok rentan tersebut tidak menggunakan kekayaan sendiri.
“Kenapa tidak berbuat baik. Kan tugas itu dilakukan dengan dukungan APBN, bukan dengan mengeluarkan uang sendiri,” katanya. Ia meminta para pimpinan UPT mencermati dan memastikan memberikan layanan yang tepat untuk setiap penerima manfaat.
Untuk memberikan layanan terbaik kepada penerima manfaat tidak dapat dihindari dibutuhkan SDM handal yang ahli di bidangnya, baik terkait dengan anak, lanjut usia (lansia) dan penerima manfaat jenis lainnya.
“Saya berencana memberangkatkan temen-temen ke Jepang untuk melihat fasilitas dan belajar di sana supaya kita tidak banyak tertinggal,” katanya.
Berita Terkait
-
Pro Kontra Kemendagri Luncurkan Layanan Berbasis Metaverse: Efektif Nggak Buat Masyarakat?
-
Berkat IKN Nusantara, Isolasi Masyarakat Hukum Adat di Kaltim Jadi Terbuka
-
Polisi Peru Usir Masyarakat Adat dari Lokasi Tambang Milik China
-
Mudik Lebaran 2022 Pakai Kendaraan Pribadi, Protokol Kesehatan Tetap Berlaku
-
Layanan Perbaikan Mandiri Apple, Resmi Diluncurkan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh