Suara.com - Akademisi dari Universitas Indonesia Ngatawie Al Zastrouw menilai toleransi Idul Fitri di Tanah Papua merupakan momentum untuk membangun moderasi.
"Masyarakat Papua tidak hanya memiliki kekayaan alam yang melimpah, tetapi juga budaya dan tradisi yang jika dikembangkan bisa jadi modal membangun kesejahteraan," kata dia melalui keterangan tertulis, hari ini.
Menurut dia, toleransi perayaan Idul Fitri di Papua tergambar pada pawai hadrat yakni suatu upacara merayakan Idul Fitri oleh masyarakat Kaimana. Pawai tersebut dimeriahkan dengan menabuh gendang, tifa dan rebana untuk mengiring selawat.
Warga yang mengikuti pawai akan menari bersama sambil berkeliling dan bersilaturahmi. Selain di Kaimana, tradisi Pawai Hadrat juga dilakukan di Jayapura.
Meneriknya, ujar dia, meski tradisi ini untuk merayakan hari besar umat islam, namun banyak melibatkan umat nonmuslim sehingga menjadi momentum membangun toleransi dan moderasi.
Melihat toleransi yang terbangun di Papua, Dr. Ngatawie mengajak masyarakat di Tanah Air untuk belajar dari warisan tradisi dan nilai-nilai yang sudah diwariskan oleh para leluhur.
"Kebudayaan yang diwariskan para leluhur harus menjadi pedoman dan sesuatu yang bernilai serta bermanfaat bagi kehidupan kita," kata budayawan itu.
Sementara itu, Koordinator Mahasiswa Papua di Jabodetabek Moytuer Boymasa mengatakan secara umum Papua mementingkan persaudaraan antarumat beragama, suku, dan unsur-unsur lainnya.
"Setiap suku bahkan secara genealogi memiliki hubungan kekerabatan dan terus terjaga erat," kata Moytuer.
Baca Juga: Juru Bicara Petisi Rakyat Papua Jefry Wenda Dibebaskan Polisi
Ia mengatakan sejak umat Kristen dan islam masuk ke Bumi Cenderawasih, keduanya hidup saling berdampingan. Termasuk senantiasa sejalan dengan budaya yang ada di masyarakat, saling melengkapi, menguatkan hingga lahir tatanan masyarakat yang harmonis.
Wujud toleransi umat beragama di Papua misalnya saat pembangunan tempat ibadah. Masyarakat saling membantu dalam membangun masjid maupun gereja. Tidak hanya itu, Papua juga memiliki budaya toleransi yang kuat salah satunya tradisi bakar batu dari Suku Dani.
"Tradisi ini media untuk mendamaikan kedua belah pihak yang bertikai," ujarnya.
Berita Terkait
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
-
OPM Serang TNI di Papua Barat: Praka Amin Gugur, Senjata Dirampas, Kodam Sumpah Kejar Pelaku
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Gibran Pimpin Misi Papua, 9 Tokoh Top Ditunjuk Jadi 'Tangan Kanan' Percepat Pembangunan
-
Jabat Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, Wamendagri Ribka Siap Kawal Program Pembangunan
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Minim Penerangan, Ragunan Janji Evaluasi Wisata Malam Tanpa Ganggu Satwa
-
Malam Perdana, Night at Ragunan Zoo Diserbu 3.713 Pengunjung: Kebanyakan Datang untuk Piknik
-
Polda Metro Jaya Mangkir, Sidang Praperadilan Aktivis Khariq Anhar Ditunda
-
Di Balik Janji Hijau, Dunia Didesak Bersihkan Tata Kelola Tambang
-
Survei Kepuasan Tinggi, Profesor LIPI Soroti Geng Solo dan Menteri 'Nilai Merah' di Kabinet Prabowo
-
Polisi Ungkap Alasan Tak Mau Gegabah Usut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Keluarga Korban Jadi Prioritas
-
Keracunan MBG Masih Terjadi, JPPI Catat Ribuan Orang Jadi Korban dalam Sepekan
-
Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Anggota DPRD Mojokerto
-
Fakta Baru Kematian Siswa SMP Grobogan: Di-bully Lalu Diadu Duel, Tulang Tengkuk Patah