Aparat keamanan Israel menyiagakan tenaga tambahan "untuk memastikan pemakaman berjalan aman dan tanpa munculnya tindak kekerasan yang bisa membahayakan pengunjung dan warga lain,” kata seorang juru bicara kepolisian.
Pada Jumat, al-Jazeera melaporkan proses pemakaman di Yerusalem diwarnai bentrokan dengan aparat keamanan Israel.
Pada prosesi di Ramallah, Kamis kemarin, jenazah Shireen dibawa melintasi sebuah jalan yang kelak akan mengemban namanya.
Sebagai penghormatan, otoritas Palestina sudah memerintahkan pemakaman kenegaraan baginya. "Suaranya menggema di setiap rumah, dan kematiannya membuka luka di hati kami,” kata seorang warga Ramallah, Hadil Hamdan.
Pertempuran berlanjut di Jenin Reaksi dramatis seputar kematian Shireen ditanggapi Amerika Serikat, Uni Eropa dan PBB dengan menuntut investigasi menyeluruh, terhadap apa yang digambarkan oleh al-Jazeera sebagai "pembunuhan berdarah dingin.”
Namun otoritas Palestina menolak ajakan investigasi bersama Israel lantaran keraguan terhadap imparsialitas penyelidikan internal.
"Mereka lah yang melakukan kejahatan ini,” kata Abbas dalam pidatonya. "Dan karena kita tidak mempercayai mereka, kita akan langsung pergi ke Mahkamah Keadilan Internasional ICC,” imbuhnya.
PM Naftali Bennett sebaliknya menyalahkan Abbas karena menafikan hak Israel "untuk mengakses temuan-temuan dasar yang dibutuhkan untuk menyimpulkan kebenaran,” katanya, sembari mendesak Otoritas Palestina untuk tidak "mengambl langkah apapun yang bisa mengganggu investigasi atau mengkontaminasi proses penyelidikan.”
Sementara itu, militer Israel dikabarkan melanjutkan operasi penggerebekan di Kamp Jenin, pada Jumat (13/5).
Peluru kembali berterbangan, ketika stasiun televisi Palestina menampilkan gambar asap hitam membumbung dari salah satu rumah. Insiden di kamp pengungsi Palestina itu diakui oleh Brigade Jenin, sayap militan kelompok Islamic Jihad Palestina, yang mengklaim terlibat dalam pertempuran dengan militer Israel di Jenin. rzn/yf (ap, aljazeera, rtr)
Berita Terkait
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Bahas Peran Kapten Timnas, Ole Romeny: Jay Idzes Leader yang Vokal, Saya Berbicara dengan Kaki
-
Ole Romeny Kerasi Diri Sendiri demi Comeback Bela Timnas Indonesia, Diet Ketat Puasa Gula
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan