Suara.com - Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemendikbudristek Teuku Faisal Fathani mengatakan baru dua perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, yang merupakan implementasi Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.
Ini diungkap Faisal dalam diskusi bertajuk Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan yang digelar Jumat (20/5/2022) di Jakarta.
“Sampai saat ini, baru ada dua perguruan tinggi yang membentuk satgas. Namun, sudah banyak kampus pula yang memberi respons terkait aturan tersebut,” jelas Faisal.
Lebih lanjut Faisal mengatakan bahwa Kemendikbudristek memberi masa tenggang selama satu tahun bagi perguruan tinggi untuk mempersiapkan aturan turunan dari Permendikbud 30/2021.
Ia membeberkan bahwa banyak tantangan dalam mengatasi kekerasan seksual di dunia pendidikan. Bahkan Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan yang sudah berusia lebih dari enam tahun saja belum bisa diimplementasikan di dunia pendidikan Indonesia.
Selain karena kurangnya sosialisasi, letak geografis Indonesia yang beraneka ragam juga menjadi salah satu penyebab banyaknya satuan pendidikan yang belum mengetahui aturan lawas tersebut.
Sementara itu peneliti bidang sosial The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII), Nisaaul Muthiah mengatakan bahwa masih banyak kasus kekerasan seksual terjadi di dunia pendidikan Indonesia, termasuk perguruan tinggi.
Salah satu akar masalahnya, jelas Nisaaul, adalah aturan seperti Permendikbud 82 Tahun 2015, yang tidak diterapkan di lapangan.
"Sayangnya, beberapa aturan mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di satuan pendidikan belum diimplementasikan dengan baik. Sebagai contoh, Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (Permendikbud 82/2015) sudah disahkan lebih dari enam tahun yang lalu, namun kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan masih banyak terjadi hingga baru-baru ini,” papar Nisaaul.
Baca Juga: Sidang Perdana Kasus Penganiayaan Aktivis Perempuan di PN Jombang
Berita Terkait
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Oh Young Soo Kakek Squid Game, Dinyatakan Tak Bersalah atas Kasus Pelecehan Seksual
-
Mantan Kapolres Ngada Fajar Widyadharma Hadapi Vonis, DPR Desak Hukuman Maksimal
-
Koalisi Sipil Desak Menag Minta Maaf Soal Pernyataan Kekerasan Seksual di Ponpes Terlalu Dibesarkan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya