Suara.com - Sudah bukan rahasia lagi, Presiden Joko Widodo kerap menunjuk salah satu menterinya untuk mengurusi berbagai permasalahan dalam negeri.
Sosok itu tak lain adalah Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang baru-baru ini dipilih untuk mengurusi perkara minyak goreng.
Penunjukan Luhut oleh Jokowi ini jelas menjadi sorotan publik, apalagi karena minyak goreng bukan tugas tambahan pertama yang harus dikomandoi oleh sang menko.
Penunjukan Luhut juga menyebabkannya mendapat beragam julukan lagi dari warganet, termasuk di antaranya "menteri segala macam". Pasalnya hampir semua bidang pekerjaan diserahkan Jokowi kepada Luhut.
Beragam tugas tambahan hingga julukan baru ini belakangan ditanggapi oleh Luhut sendiri. Hal ini ia sampaikan ketika menjadi salah satu pengisi dalam Seminar Nasional Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) tahun 2022.
Dipantau Suara.com di kanal YouTube TNI Angkatan Laut, terlihat Luhut menjadi salah satu narasumber yang menyampaikan pengalamannya selama di militer yang kemudian berdampak besar pada pekerjaannya kini di pemerintahan.
Awalnya Luhut menyinggung perihal pentingnya data sebelum mengomentari sebuah masalah. Ia lantas menampilkan data dampak konflik Rusia dan Ukraina yang membawa dampak global, yang tentu juga ikut dirasakan oleh Indonesia.
Salah satu solusinya adalah food estate. "Presiden sudah memerintahkan kami, food estate harus dibuat. Nah food estate itu, saya titip kepada perwira, kita harus bekerja secara terintegrasi," tutur Luhut, dikutip pada Kamis (26/5/2022).
Luhut kemudian menyoroti lemahnya aspek integrasi kerja di Indonesia. "Dia pikir kalau dia menteri dia bisa selesaikan itu masalah. Kalau sendiri tidak akan jadi," tegasnya.
Baca Juga: Polemik Penunjukan Luhut Urusi Minyak Goreng, Partai Ramai-ramai Kritik
Ia lalu membandingkan dengan pengalamannya ketika di Kopassus, termasuk saat melakukan reorganisasi. Menurut Luhut diperlukan spesialisasi bidang sebelum diintegrasikan demi memudahkan penyelesaian semua tugas yang ada.
"Pengalaman itu, dari skala kecil, terbawa sampai ke penugasan saya. Saya bisa membuat terintegrasi semua pekerjaan yang diberikan Presiden, orang banyak tidak sadar itu," terang Luhut.
"Orang pikir, 'Ini menteri segala macam'. Enggak... Saya bukan menteri segala macam. Saya hanya Menteri Koordinator bidang Maritim, tapi Maritim itu kan luas, 70 persen lebih Indonesia ini adalah laut," imbuhnya.
Di sisi lain, penunjukan Luhut untuk mengurusi minyak goreng tetap menjadi sorotan. Beberapa pengamat menilai masalah sudah serius hingga Luhut ikut diterjunkan, sampai ada yang membandingkan perannya dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Untuk video selengkapnya dapat disaksikan di sini.
Tag
Berita Terkait
-
Sah! Adik Presiden Jokowi dan Ketua MK Anwar Usman Resmi Menjadi Suami-Istri
-
Usai Nikahkan Sang Adik Dengan Ketua MK, Jokowi Bakal Langsung Blusukan Ke Pasar-pasar Di Solo
-
Ditunjuk Presiden Jokowi untuk Menyelesaikan Masalah Minyak Goreng, Luhut Binsar Pandjaitan akan Audit Perusahaan Sawit
-
Alasan Pemerintah Cabut Subsidi Minyak Goreng Curah Akhir Bulan Mei 2022
-
Menko Luhut Rangkap Banyak Jabatan, Publik Tawarkan Posisi Strategis di Inggris
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN