Suara.com - Turki melihat adanya sikap positif terhadap pencabutan embargo ekspor senjata dalam pembicaraan dengan Swedia dan Finlandia---dua negara yang mendaftar untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
“Kami melihat sikap positif terhadap pencabutan embargo produk industri pertahanan selama pertemuan ini, ini perkembangan yang menggembirakan,” kata Ibrahim Kalin, juru bicara Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Rabu (25/5).
Swedia dan Finlandia telah melarang ekspor senjata ke Turki setelah serangan Suriah terhadap milisi YPG Kurdi Suriah. Ankara menganggap kelompok itu identik dengan PKK.
Dalam konferensi pers setelah pembicaraan tersebut, Kalin juga menyatakan kekhawatiran Turki tentang terorisme. Turki menyampaikan harapan tentang langkah-langkah konkret untuk mengatasi terorisme kepada Swedia dan Finlandia.
Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Rabu, menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Sikap Turki yang menyatakan menolak bergabungnya Swedia dan Finlandia mengejutkan anggota NATO lainnya.
Pasalnya, Turki menuding kedua negara tersebut menampung orang-orang yang terkait dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan pengikut Fethullah Gulen, yang dituduh Ankara mengatur upaya kudeta 2016.
Seluruh 30 negara anggota NATO harus memberikan persetujuan mereka sebelum anggota baru dapat diterima, dan dengan demikian mendapat manfaat dari jaminan keamanan kolektif.
Pada 2019, Ankara menerima sedikit dukungan internasional atas rencananya untuk membangun zona aman di Suriah utara, termasuk menempatkan 1 juta warga Suriah di bagian timur laut Suriah yang direbut Turki dan sekutu pemberontak Suriah dari YPG.
Baca Juga: Joe Biden Dukung Finlandia dan Swedia Masuk NATO, Tapi Turki Menolak
Sumber: Reuters/Antara
Berita Terkait
-
Eropa Siapkan "Jaminan Kredibel" untuk Ukraina: Tinggalkan Ketergantungan pada Amerika Serikat?
-
Mantan Pejabat NATO Ungkap Negara-Negara yang Jadi Target Rusia Setelah Ukraina
-
Zelenskyy Klaim Tidak Mudah untuk Menggantikannya Menjadi Presiden Ukraina
-
Perjalanan Sritex: Pernah Bikin Seragam Tentara NATO, Kini Pailit sampai PHK Ribuan Karyawan
-
AS Makin Dekat Tinggalkan NATO, Perang Rusia-Ukraina Makin Panas?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank