Suara.com - Lalu lintas pengiriman sapi, kerbau dan kambing untuk hewan kurban ke Sabang dihentikan sementara. Hal itu untuk mencegah wabah penyakit mulut dan kuku.
Hal itu dipastikan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Sabang. Hewan ternak itu dilarang kirim ke Pulau Weh.
Saat ini terdapat 15 ekor sapi di pulau paling barat Indonesia itu terinfeksi wabah PMK, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Balai Veteriner (Bvet) Kementerian Pertanian di Medan, Sumatra Utara.
Pihaknya mencatat ada sekitar 1.783 ekor ternak sapi di Sabang yang tersebar di tiga kecamatan meliputi Sukakarya, Sukajaya dan Sukamakmue.
“Iya, untuk sementara waktu ini (ditutup), belum ada batas waktu, tunggu kebijakan selanjutnya dari pemerintah,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan hewan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Sabang Jaya Saputra saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.
Jaya mengatakan, penutupan sementara lalu lintas hewan ke Sabang ini berdasarkan surat edaran dari Wali Kota Sabang.
Saat ini dibutuhkan peran pihak karantina hewan untuk memperketat pengawasan di pelabuhan sebagai pintu masuk ke Sabang .
“Pihak karantina hewan memiliki aturan yang sangat ketat, sehingga sapi tidak bisa masuk ke Sabang untuk sementara, termasuk kambing, kerbau, dan domba,” katanya.
Jaya menjelaskan, 15 kasus PMK di Sabang ini bermula ketika dua ekor sapi dari Kabupaten Aceh Besar masuk ke Sabang pada medio Mei lalu.
Kondisi saat itu, kata dia, di wilayah Aceh Besar sedang meningkatnya wabah kasus PMK.
Namun, saat pemeriksaan karantina hewan di pelabuhan, dua sapi yang dikirim ke Sabang ini dalam kondisi sehat, tidak menunjukkan terindikasi PMK.
“Waktu masuk ke Sabang, sapinya belum menampakkan gejala klinis, setelah dua Minggu di Sabang baru nampak, karena memang masa inkubasinya seperti itu,” katanya.
Sehingga petugas mengambil beberapa sampel pada sapi di Sabang untuk dilakukan pemeriksaan guna mendeteksi PMK di laboratorium Balai Veteriner (Bvet) di Sumatra Utara, dan hasilnya positif PMK.
Oleh karena itu, kata Jaya, pihaknya terus berupaya untuk melakukan pengobatan terhadap ternak yang terinfeksi PMK di Sabang. Sekaligus melakukan upaya pencegahan, sembari menunggu vaksin PMK.
“Alhamdulillah pantauan kita sapi-sapi ini sudah ada progres kesembuhannya 80 persen, belum bisa kita sampaikan sembuh total. Kita juga siapkan obat yang bisa kita tangani langsung kepada ternak,” katanya.
Berita Terkait
-
Hitung-Hitungan Harga 48 Kerbau dan 48 Babi: Denda Pandji Pragiwaksono
-
Jelang Akhir Tahun, Lonjakan Pengiriman Paket Bikin Banyak yang Lupa Soal Ini
-
Bukan Hybrid atau Listrik, Suzuki Pilih Jalan Radikal pada Mobil Barunya
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Cara Membedakan Bakso Sapi vs Bakso Babi, Belajar dari Kasus Warung Viral di Bantul
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
Terkini
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?