Suara.com - Meskipun Covid-19 yang melanda dunia kini berangsur-angsur mulai reda, namun virus corona varian Omicron hingga saat ini terus bermutasi dan memunculkan varian baru, para ahli mendeteksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang juga telah memasuki Indoneaia. Simak gejala Omicron BA.4 dan BA.5 yang banyak dikeluhkan berikut.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah melaporkan adanya penemuan kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan di wilayah Bali. Keempat kasus tersebut terdiri dari satu orang WNI (BA.4) dan tiga orang WNA (BA.5) yang dinyatakan positif Covid-19 jenis terbaru pada Rabu (25/5/2022) dan Kamis (26/5/2022) lalu. Dari kasus-kasus tersebut, ada beberapa gejala Omicron BA.4 dan BA.5 yang banyak dikeluhkan para pasien.
Kondisi klinis WNI BA.4 tidak bergejala dan sudah vaksimasi dua kali. Sedangkan komdisi klinis dari ketiga orang lainnya antara lain dua orang tidak bergejala dan satu orang dengan gejala ringan yaitu sakit tenggorokan dan badan terasa pegal. Mereka rata-rata sudah mendapatkan vaksinasi Booster bahkan ada yang sudah4 kali vaksin Covid-19.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan pada tingkat global secara epidemiologi subvarian BA.4 sudah dilaporkan menjangkit sebanyak 6.903 sekuens melalui GISAID.
Laporan itu berasal dari 58 negara dan terdapat 5 negara dengan laporan kasus BA.4 terbanyak, antara lain yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.
Sedangkan Omicron varian BA.5 telah dilaporkan menjangkit sebanyak 8.687 sekuens dari 63 negara. Terdapat 5 negara dengan laporan kasus terbanyak antara lain Amerika, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.
Sementara itu, jumlah kasus baru virus Corona di Pulau Dewata selama dua pekan belum mengalami lonjakan kasus. Rata-rata jumlah kasus berada diangka 1 sampai 20 per hari.
Dilansir dari situs The Straits Time, Omicron varian BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada awal tahun 2022 ini. Hal ini menandakan bahwa mereka telah melewati strain BA.1 dan BA.2, yang mendorong timbulnya wabah Omicron asli termasuk di Singapura.
Disebutkan bahwa varian baru tersebut memiliki pergerakan mutasi pada protein lonjakan. Sehingga membuatnya lebih efektif untuk menghindari sistem kekebalan tubuh dan lebih mudah untuk menular. Saat ini varian terbaru tersebut menjadi pusat perhatian Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Indonesia Terus Naik Hari Ini, Jakarta Paling Banyak
Namun, melihat dari bukti yang muncul di negara-negara lain menunjukkan infeksi BA.4 dan BA.5 kemungkinan dapat menimbulkan hasil klinis yang serupa, dibandingkan dengan bagian keturunan Omicron sebelumnya.
Lantas apa saja gejala Omicron BA.4 dan BA.5 yang banyak dikeluhkan? Ketahui penjelasan selengkapnya berikut ini.
Gejala Omicron BA.4 dan BA.5 yang Banyak Dikeluhkan
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 menimbulkan gejala yang sangat mirip dengan varian Omicron sebelumnya. Di mana tidak banyak bahkan hanya sedikit pasien yang mengeluhkan dirinya menderita demam dan indera penciuman tetap normal.
Gejala atau tanda-tanda Omicron terbaru yang disebut memicu kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mirip seperti varian corona sebelumnya. Adapun gejala Omicorn BA.4 dan BA.5 yang banyak dikeluhkan antara lain yaitu:
1. Demam
Berita Terkait
-
Kasus COVID-19 Indonesia Terus Naik Hari Ini, Jakarta Paling Banyak
-
PPP Desak Kemenkes Segera Pakai Vaksin Covid-19 Halal Sesuai Putusan Mahkamah Agung
-
Cegah Kenaikan Covid-19, Satgas Kembali Galakkan Penerapan Prokes hingga Tingkat Desa
-
YKMI Duga Vaksin Covid-19 Halal Jarang Dipakai Karena Islamophobia
-
Update: Kasus Covid-19 Indonesia Tambah 1.173 Orang, 6.668 Pasien Masih Dirawat
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak
-
Momen Tepuk Sakinah Wali Kota Tegal Bikin Jokowi Ngakak, Nikahi Gadis Solo dengan Saksi Presiden
-
Mendorong Pertumbuhan Industri Halal yang Inklusif dan Berdaya Saing di ISEF 2025