Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera membuka keran komunikasi politik dengan pimpinan-pimpinan partai politik yang lain untuk membentuk koalisi.
Partai ini mencari mitra koalisi yang memiliki kesamaan platform pembangunan dan yang disebut Presiden PKS Ahmad Saikhu sebagai "mitra koalisi yang setara yang mau duduk sama rendah berdiri sama tinggi."
Dalam pidato di tengah rapat pimpinan nasional PKS, Syaikhu menegaskan sikap partainya.
"PKS is not for sale to oligarch, tentu kita pun perlu berikhtiar, tentu kita pun perlu berikhtiar bagaimana kemudian mengatasi politik praktis yang sedemikian bertebarannya money politic di tengah masyarakat. Kita nampaknya perlu belajar pada berbagai fenomena dari anggota-anggota legislatif muda ya," kata Syaikhu, hari ini.
Dalam membentuk koalisi, kata dia, mesti dilakukan dengan duduk bersama mengusung politik kebangsaan yang mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok dan golongan.
Syaikhu mengungkapkan apa yang terjadi sekarang.
"Banyak yang menganggap bahwa uanglah yang kemudian menjadi faktor yang seolah-olah menentukan kemenangan sehingga kemudian kita ingat mungkin beberapa tahun yang lalu ada broadcast yang sedemikian masif bahwa oligarki pun tadi ingin berusaha untuk menguasai partai politik," kata Syaikhu.
Syaikhu mengatakan partainya tidak mau mendapatkan kemenangan dengan cara seperti itu. Syaikhu mengatakan bahwa PKS masih memiliki jati diri dan idealisme.
"Perpolitikan seperti ini kalau saya tanyakan pada saudara-saudara sekalian sebagai representasi dari apa yang kader dan simpatisan yang ada di seluruh wilayah kita kira-kira kita akan memilih tetap idealisme dan jati diri kita atau kita pada pragmatisme? Mana yang akan dipilih?" kata Syaikhu.
Kader PKS dikatakan harus siap memenangkan pemilu dengan cara yang bermartabat dan penuh keberkahan.
Faktor penentu kemenangan, kata dia, tidak semata-mata karena uang yang berlimpah, tetapi justru idealisme yang kemudian mendorong kemenangan.
Mengenai siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan didukung PKS, Syaikhu mengatakan akan ditentukan oleh majelis syuro partai.
"Kita tidak ingin mendahului majelis syuro yang memiliki kewenangan untuk menentukan siapa capres-cawapres dan kemana akan berkoalisi. Tetapi masukan-masukan tadi akan kita jadikan masukan kepada sesuai dengan apa yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat yang terekam oleh majelis syuro," katanya. [rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Bukan Pelawak Tapi Anak Petani, Dono Kasino Indro Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Lombok Tengah
-
Analis Beberkan Peluang PKS-Demokrat Berkoalisi di 2029, Mau Usung Prabowo Lagi?
-
Inovasi Urban Farming Keluarga, Agar Peternak Kecil Tidak Tergilas 'Oligarki Ayam'
-
PKS Minta Raperda Perubahan Wilayah Jakarta Ditunda: KTP hingga Sertifikat Diubah Semua, Bikin Kacau
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan
-
Polda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat, 3.459 Alat Kerja Dikerahkan ke Aceh dan Sumbar
-
Arogansi Opang Stasiun Duri: Viral Pukuli Ojol, 2 Pelaku Diciduk Meski Korban Hilang
-
Tri Tito Lantik Anggieta Bestari Tabo sebagai Ketua TP PKK dan Tim Pembina Posyandu Papua Pegunungan
-
Bikin Korban Malu, Pria Ini Ditangkap Usai Jual Tiket BLACKPINK Palsu Seharga Rp5 Juta