Suara.com - Seorang penghuni kontrakan di Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, bernama Susi Lijenna (35) dirampok dan kemudian dibunuh oleh pelakunya, AJL (38).
AJL ditangkap polisi di Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara.
Dia menggunakan alasan klasik ketika melakukan kejahatan: merampok karena terdesak kebutuhan ekonomi dan membunuh karena korban melawan.
Kasus ini menggambarkan betapa tidak aman warga di Jabodetabek dari aksi kejahatan.
Pada Sabtu (26/6/2022), dini hari, AJL mendatangi Susi dan merebut telepon genggamnya merek Samsung J7 Pro warna hitam setelah melukainya dengan senjata tajam terlebih dahulu.
AJL kemudian meninggalkan korban dan dia menjual ponsel J dan S seharga Rp30 ribu. Belakangan J dan S, dua orang penadah, ditangkap polisi dan sekarang dijadikan tersangka.
"Uangnya untuk makan katanya," kata Zulpan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan, hari ini.
Luka parah
Kembali pada kejadian Sabtu dini hari. Ketika ditinggalkan pelaku, Susi menderita luka parah setelah mendapatkan sembilan tusukan.
Baca Juga: Detik-Detik Wanita di Tangerang Dijambret Hingga Terjatuh dari Motor
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu memberikan rincian luka yang dialami Susi ketika diwawancara pada Sabtu (25/6/2022).
Korban ditemukan warga dan dibawa ke rumah sakit dan berpindah rumah sakit sampai tiga kali.
"Korban sempat dibawa ke RS Insan Permata Paku Jaya, lalu dirujuk ke RS Serpong Utara, kemudian dirujuk kembali ke RS Asshobirin dan dinyatakan meninggal dunia," kata Sarly. [rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Teror Perampok Duren Sawit: Todong Nenek dengan Senpi, 2 Pelaku Diringkus, Polisi Buru Sisanya
-
Viral usai Tampang Terekam CCTV, 2 Perampok Rumah Kosong di Jaktim Diciduk Polisi
-
Perampok Bersenjata Tembak Lantai Minimarket Magetan, Uang Rp15 Juta dan Brankas Ludes Digasak
-
Aksi Komplotan Perampok Makin Ngeri: Nyamar Polisi hingga Sekap Korbannya usai Dicegat di Jalan!
-
Sadis! Rampok Berkerudung Ancam Gorok Wanita di Bekasi, Gasak 2 Motor
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'