Suara.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia telah membuat ekspor ternak sapi di Australia utara hampir terhenti dan menciptakan kekacauan dalam rantai pasokan makanan di Indonesia.
Indonesia telah menggelar vaksinasi nasional untuk PMK tetapi penyakit pada ternak ini terus menyebar, mengakibatkan lebih dari 200.000 kasus yang tercatat di 19 provinsi.
Menurut Dick Slaney, pekerja pada produsen susu terbesar di Indonesia, Greenfields, PMK telah menciptakan kekacauan di pasar lokal.
"Dampaknya sangat besar. Kami melihat penurunan produksi susu antara 30 hingga 50 persen di seluruh wilayah Jawa," kata Slaney yang perusahaan tempat kerjanya memiliki 8.000 ekor sapi perah.
"Pasar ternak saat ini dipenuhi ternak-ternak yang dijual oleh peternak kecil, dengan alasan sapinya sakit atau mereka takut sehingga ingin menjual ternaknya sebelum terkena PMK," jelasnya.
"Besarnya jumlah ternak yang masuk ke pasar saat ini benar-benar menghancurkan pasar," kata Dick kepada ABC News.
Dia menjelaskan, harga sapi di beberapa pasar lokal telah anjlok setengahnya dalam dua bulan terakhir.
"Saya pernah mendengar dari seorang teman bahwa mereka bahkan tidak bisa menjual daging sapi sekarang," katanya.
Kontrak ekspor langsung dibatalkan
Haydn Sale mengawasi delapan peternakan sapi di Kimberley, Australia Barat, dan adalah manajer umum dari Argyle Cattle Company dan Yougawalla Pastoral Company.
Baca Juga: Harga Ekspor Sapi Australia Naik, Harga Daging di Indonesia Ikut Naik?
Menurut dia, pada bulan-bulan paling aktif untuk perdagangan ternak sapi seperti saat ini, pengiriman secara efektif berhenti karena para importir enggan membeli sapi Australia yang mahal.
"Ada kontrak kami yang dibatalkan. Kami tidak melakukan pengiriman sudah hampir empat minggu," katanya.
"Dari perusahaan kami sendiri, ada 7.500 erkor sapi yang harus dikirim bulan ini, tapi mereka mengulur waktu dan kami harus menemukan pasar lain saat ini," tambahnya.
"Kami sedikit beruntung karena perdagangan ternak di pantai timur (Australia) masih cukup kuat. Kami bisa menemukan pasar domestik harga lebih rendah," jelas Haydn.
Data dari Pelabuhan Darwin dan Pelabuhan Broome menunjukkan perlambatan ekspor ternak selama beberapa minggu terakhir,
Sekitar 17.000 ekor sapi telah dikirim dari Darwin pada bulan Juni — atau turun dari hampir 30.000 pada bulan Juni 2021.
Berita Terkait
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu