Suara.com - Umat Islam sebentar lagi akan menyambut Hari Raya Idul Adha. Tak hanya menyembelih hewan kurban, mereka juga dianjurkan untuk menunaikan puasa Dzulhijjah yang bersifat sunnah. Bolehkah ikut puasa Dzulhijjah tapi utang puasa Ramadhan belum lunas?
Adapun nama puasa Dzulhijjah diambil dari bulan pelaksanaan puasa sunnah tersebut, tepatnya pada tanggal 1-7 Dzulhijjah yang tahun ini jatuh pada 1 Juli - 7 Juli 2022.
Namun, apakah boleh ikut puasa Dzulhijjah namun belum lunas utang puasa Ramadhan?
Berikut penjelasan hukumnya.
Hukum ikut puasa Dzulhijjah tapi belum lunas utang puasa Ramadhan
Adapun bagi mereka yang tidak menunaikan puasa Ramadan karena beberapa alasan (uzur) tertentu diwajibkan untuk mengganti utang puasa atau puasa qadha. Jumlah puasa qadha sesuai dengan hari seseorang tidak berpuasa di bulan Ramadan.
Bagi mereka yang ingin berpuasa Dzulhijjah namun belum melunasi puasa qadha yang diwajibkan maka harus mendahulukan untuk mengganti puasa Ramadan yang sempat 'bolong.'
Hal tersebut dijelaskan oleh sosok Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta Syamsul Bakri. Beliau menegaskan bahwa karena sifatnya wajib, maka melunasi utang puasa harus diprioritaskan ketimbang puasa Dzulhijjah yang bersifat sunnah.
Puasa qadha juga harus didahulukan ketika seseorang juga ingin menunaikan puasa sunnah tarwiyah dan arafah yang juga ditunaikan di bulan yang sama.
Baca Juga: Suasana Pasar Hewan Jonggol Jelang Idul Adha
Tak hanya itu, Syamsul juga menekankan bahwa puasa Dzulhijjah tidak boleh dilaksanakan bersamaan dengan puasa qadha. Puasa qadha dapat dilakukan pada kapanpun dan tidak terpaut dengan hari. Namun, tidak diperkenankan untuk menunaikan puasa qadha dengan puasa lain di hari yang sama.
Ganjaran puasa Dzulhijjah
Tak heran jika umat Islam menanti-nanti bulan Dzulhijjah dan menunaikan puasa di bulan tersebut. Sebab, ada ganjaran yang berlipat ganda bagi yang tulus menunaikannya. Adapun mengutip penjelasan dari laman daring Nahdlatul 'Ulama, dijelaskan bahwa ada pahala berlipat ganda menanti barang siapa yang menunaikan puasa di bulan Dzulhijjah.
Tak tanggung-tanggung, Rasulullah SAW bersabda bahwa pahala yang didapatkan dari puasa Dzulhijjah setara dengan setahun berpuasa, berikut hadistnya:
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan DDzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Trmidzi).
Demikian hukum ikut puasa Dzulhijjah tapi utang puasa Ramadhan belum lunas. Jangan lupa lunasi dahulu ya.
Berita Terkait
-
Suasana Pasar Hewan Jonggol Jelang Idul Adha
-
4 Bisnis yang Cocok Saat Idul Adha, Raup Untung di Hari yang Mulia
-
Wukuf di Arafah 8 Juli, Lebaran di Arab Tanggal 9, Kenapa Idul Adha di Indonesia 10 Juli? Ini Penjelasan MUI
-
Jadwal Puasa Dzulhijjah Juli 2022
-
Wapres Maruf Amin Nilai Perbedaan Idul Adha Pemerintah dan Muhammadiyah Tidak Masalah: Masyarakat Sudah Dewasa
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Di KTT Perdamaian Gaza, Prabowo Dapat Pujian dari Donald Trump: Apa Katanya?
-
Agustina Wilujeng: Pemimpin untuk Semua Warga, Tanpa Memandang Latar Belakang
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?