Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar menyebut ada pihak yang berusaha mendelegitimasi pemerintahan yang sah pada saat awal terjadinya pandemi COVID-19.
"Peristiwa COVID-19 ini ada dengan dibangun sebuah narasi-narasi dalam rangka mendelegitimasi pemerintahan yang sah, termasuk di Indonesia," katanya dalam diskusi daring bertajuk "Deteksi Dini Modus Perkembangan Gerakan Radikalisme" pada hari ini.
Kondisi tersebut, dikatakan Boy tidak hanya terjadi di Indonesia, namun dialami sejumlah negara di dunia. Kelompok ekstrem kanan dan ekstrem kiri, disebut Boy bermain dan berupaya mendelegitimasi pemerintahan yang sah.
Di Indonesia, katanya, upaya itu dilakukan dengan cara mencoba memengaruhi masyarakat agar tidak ikut vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Kelompok tersebut memunculkan narasi bahwa vaksin COVID-19 terbuat dari minyak babi dan lain sebagainya.
"Jadi diprovokasi oleh kelompok intoleran dan radikal," katanya.
Berdasarkan data United Nation, pada saat terjadi lockdown karantina suatu negara atau wilayah, angka pengguna internet meningkat drastis. Di saat bersamaan, BNPT menerangkan proses radikalisasi salah satunya dilakukan melalui media sosial.
Ia menyebutkan dari 273 juta penduduk Indonesia, sebanyak 202 juta di antaranya menggunakan internet dan 80 persen dari angka itu memiliki akun media sosial. Lebih spesifik dari 80 persen tersebut, 60 persen adalah generasi milenial dan generasi Z.
"Itulah yang menjadi target kelompok teroris jaringan global," kata dia.
Kelompok jaringan teroris global tersebut, papar dia, berusaha membangun narasi-narasi kebencian kepada pemerintah melalui media sosial.
Baca Juga: Cegah ASN Terpapar Radikalisme, Kepala BNPT Minta Pimpinan Lembaga Perkuat Wawasan Kebangsaan
Boy yang baru saja menuntaskan agenda ke Belanda dan Belgia mengaku mendapatkan informasi yang tidak jauh berbeda di mana ada kelompok yang berusaha mendelegitimasi pemerintahan yang sah.
Ia mengatakan gerakan atau tindakan yang dilakukan ISIS di sejumlah negara merupakan dalam rangka mendelegitimasi pemerintahan yang sah. [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
BNPT dan PNM Sepakat Berkolaborasi Cegah Terorisme melalui Pemberdayaan Ekonomi
-
Apresiasi Komitmen Para Pemangku Kepentingan, BNPT Menggelar RAN PE AWARDS 2024
-
Temukan Narasi Dukungan Aksi Teroris di Moskow dari WNI, Kepala BNPT Angkat Bicara
-
Datang ke Serang, Mantan KSAD Dudung Abdurachman dan Boy Rafli Amar Dukung Prabowo-Gibran
-
Datang ke Seang, Mantan KSAD Dudung Abdurachman dan Boy Rafli Amar Dukung Prabowo-Gibran
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting