Suara.com - Pesisir Jawa diminta lakukan mitigasi bencana gempa dan tsunami. Hal itu agar tak terjadi korban jiwa saat bencana.
Hal itu diminta oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BNPB berharap agar Desa Tangguh Bencana (Destana) Gempabumi dan Tsunami yang telah dibentuk sejak 2019 lalu di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa dapat terus menjadi pelopor ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Hal tersebut menyusul rentetan kejadian gempa di selatan Pulau Jawa. Getaran dirasakan masyarakat di berbagai lokasi.
“Agar pemangku kebijakan, masyarakat dan seluruh komponen di tiap-tiap daerah selalu meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan dan melakukan mitigasi bencana gempa serta tsunami, sehingga dampak dari kerusakan maupun korban jiwa dapat diminimalisir,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Gempa dengan magnitudo 5,4 terjadi di selatan Pulau Jawa bagian timur pada Sabtu (9/7) pukul 03.17 WIB.
Menurut hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi itu berpusat di 9.64 LS-112.91 BT pada kedalaman 10 kilometer.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang kepada Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kabupaten Lumajang sontak terbangun dan berhamburan ke luar rumah saat guncangan gempabumi yang berlangsung selama 2-3 detik itu,” kata Abdul.
Kurang dari tiga jam setelah gempabumi M 5,4 itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi gempabumi lagi pada pukul 05.50 WIB.
Baca Juga: Warga Diminta Tetap Waspada Pasca Gempa Lumajang 5,4 SR
Untuk kali kedua ini, gempabumi tercatat berkekuatan M 5,0 dan berpusat di 9.57 LS-113.93 pada kedalaman 10 kilometer.
Tidak ada guncangan yang dirasakan oleh masyarakat untuk gempa susulan tersebut.
Pada pukul 09.53 WIB, seismograf BMKG kembali merekam adanya getaran gempa.
Kali ketiga ini, gempabumi berkekuatan M 5,3 dan terdeteksi di titik 9.61 LS-112.91 BT pada kedalaman 42 kilometer.
Menurut BPBD Kabupaten Lumajang, getaran gempa yang ketiga sempat dirasakan selama 1-2 detik, namun tidak menimbulkan kepanikan warga.
Hasil analisis sementara oleh BMKG, tiga rentetan kejadian gempa itu adalah jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
Berita Terkait
-
28 September: Palu Bangkit dari Luka, Gelar Doa Lintas Agama untuk Korban Gempa
-
Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Banyuwangi, 7 Bangunan Rusak
-
Gempa 5,7 Guncang Denpasar Bali Kamis Sore, Warga Panik: Air di Galon Ikut Bergerak
-
Fakta-fakta Gempa Sukabumi dan Bogor: 29 Kali Gempa Susulan, Sesar Aktif Jadi Pemicu
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Tersangka dan Ditahan Usai Aniaya Pegawai Zaskia Adya Mecca: Praka NC Kini Ngaku Cuma Salah Paham
-
Istri Arya Daru Siap Bongkar Kejanggalan Kematian Suami di DPR Hari Ini, Termasuk Temuan Kondom
-
Reklame Israel Jejerkan Prabowo dengan Netanyahu-Trump, Dandhy Laksono: Antek Asing yang Malu-malu
-
Kemensos Kirim Tagana dan Bantuan Darurat untuk Korban Ambruknya Ponpes di Sidoarjo
-
Paranoia Kekuasaan dalam Sastra: Ketika Narasi Kiri Menjadi Teror dan Tabu di Era Orde Baru
-
Berkeliaran di Jalan, Heboh Warga di Duren Sawit Jaktim Pamer Punya Banyak Burung Merak, Kok Bisa?
-
Kuota Haji Tambahan di Kemenag Diklaim Sesuai UU, Begini Kata Pakar!
-
Bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia, PLN Buka Lowongan Kerja Lewat Rekrutmen Umum
-
Prabowo Sebut Program MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja Baru
-
Pelajar SMA Bicara soal G30S/PKI: Sejarah yang Penuh Teka-teki dan Propaganda