Suara.com - Pejabat partai oposisi di Brasil pada Sabtu lalu tewas ditembak di pesta ulang tahunnya oleh seseorang yang diduga pendukung Presiden Jair Bolsonaro, menurut polisi negara bagian dan saksi.
Marcelo Arruda, pengurus Partai Pekerja (PT) sayap kiri, sedang merayakan ulang tahunnya di kota Foz de Iguacu, negara bagian Parana, Brasil selatan.
Menurut laporan polisi Parana dan seorang saksi, sipir penjara federal Jorge Jose da Rocha Guaranho muncul di pesta itu meski tak diundang.
Dia mengarahkan pistolnya sambil memaki-maki tamu yang hadir dan meneriakkan kata-kata yang mendukung Bolsonaro.
Aluizio Palmar, seorang jurnalis yang hadir di pesta itu, mengatakan Guaranho, yang menyebut Bolsonaro sebagai "legenda", sempat pergi.
Namun, pria itu kembali lagi sekitar 15-20 menit kemudian lalu mengarahkan pistolnya ke Arruda, kata Palmar.
Arruda, yang juga bersenjata karena bekerja di satuan pengamanan kota, meminta Guaranho untuk berhenti seraya mengatakan bahwa dirinya adalah seorang petugas keamanan.
Kedua pria itu lalu saling menembak dan sama-sama tewas, menurut pernyataan PT, laporan polisi dan gambar-gambar dari rekaman kamera pengintai yang dimuat media lokal.
"Satu lagi kawan kita tercinta berpulang pagi ini, seorang korban intoleransi, kebencian dan kekerasan politik," kata presiden nasional PT, Gleisi Hoffmann, dalam pernyataan.
Baca Juga: Tak Terima Ibu Ditembak, Anak di Sumsel Habisi Nyawa Ayah Tiri Sampai Dikubur di Kebun Karet
Kematian kedua pria itu menjadi pertanda buruk bagi pemilihan umum Brasil pada Oktober mendatang.
Banyak kalangan menilai pemilu itu bakal berlangsung panas di tengah situasi politik Brasil yang terpolarisasi
Mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva adalah calon presiden dari PT dan kini mengungguli Bolsonaro dalam jajak-jajak pendapat.
Bolsonaro, yang kerap mencemooh Lula dan kelompok sayap kirinya, telah melontarkan gagasan untuk tidak menerima kekalahan dalam pemilu.
Dia menyebutkan sejumlah klaim yang tak berdasar tentang kecurangan pemilu dan masalah dalam sistem pencoblosan elektronik Brasil.
Kantor presiden belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Komunitas Forum Karyawan Lokal Kristen NHM Rayakan pra-Natal Bersama Masyarakat Desa Kao
-
Jeritan Keadilan, LPSK Ungkap Lonjakan Tajam Restitusi Korban Seksual Anak di 2025
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Anggota DPRD Singgung Nias Merdeka, Mengapa Pejabat Daerah Mulai Lempar Pernyataan Kontroversial?
-
Momen Langka di Hari Ibu PDIP: Megawati Bernyanyi, Donasi Bencana Terkumpul Rp 3,2 Miliar
-
LPSK Ajukan Restitusi Rp1,6 Miliar untuk Keluarga Prada Lucky yang Tewas Dianiaya Senior
-
Viral Video Main Golf di Tengah Bencana Sumatra, Kepala BGN Dadan Hindayana Buka Suara
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan