Suara.com - Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said mengatakan bahwa PMI menemukan 514 kantong darah yang terkontaminasi penyakit menular di Surabaya. Temuan itu merupakan hasil dari prosedur skrining untuk penyediaan kebutuhan darah yang steril dan aman untuk masyarakat.
Sudirman Said menjelaskan bahwa PMI di seluruh Indonesia melakukan skrining Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah untuk memastikan agar darah yang diberikan pasien bebas dari penyakit.
"Unit donor darah PMI di semua wilayah di seluruh Indonesia melakukan skrining Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD), karena tugas kami memastikan bahwa darah yang akan diberikan kepada pasien adalah yang aman dan terbebas dari berbagai penyakit infeksi yang menular lewat transfusi darah," kata Sudirman Said pada Senin (25/7/2022).
Menurutnya, prosedur IMLTD itu tercantum dalam standar mandatori Permenkes Nomor 91 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah.
Seluruh pendonor wajib melalui prosedur skrining yang meliputi empat parameter infeksi, yakni HIV, Hepatitis B (HbSAg), Hepatitis C (HCV), dan Sifilis.
Dari prosedur itu, ditemukan adanya 514 kantong berisi darah di PMI Surabaya yang terinfeksi penyakit menular selama periode Januari hingga Juni 2022.
Rinciannya, 213 kantong darah di antaranya terkontaminasi penyakit Hepatitis B, 139 kantong darah terinfeksi penyakit Hepatitis C, 110 kantong darah terinfeksi penyakit sipilis, dan 52 kantong darah terinfeksi HIV.
Temuan itu dilakukan melalui prosedur IMLTD terhadap 66.274 ribu kantong berisi darah yang didapat dari pendonor di wilayah setempat.
"Sesuai standar tersebut, tentunya darah donor yang terdeteksi untuk empat parameter infeksi dan ini juga berhasil dideteksi di seluruh kantor cabang PMI di Indonesia, sehingga darah yang kami rilis adalah darah yang aman dengan hasil skrining nonreaktif," katanya.
Baca Juga: Virus Mematikan Ini Bikin Heboh Negara di Eropa, Pasien Keluar Darah dari Mata
Upaya skrining terhadap potensi kontaminasi penyakit menular pada kantong darah dilakukan PMI di seluruh daerah menggunakan teknologi terbaru yang memiliki nilai sensitivitas yang tinggi dan telah diuji kualifikasi dan validasinya untuk mendeteksi infeksi di dalam darah.
"Saat ini ada dua metode skrining yang kami lakukan, yaitu dengan metode pemeriksaan molekuler NAT dan metode pemeriksaan serologi ChLIA atau ELISA," katanya.
Menurut Sudirman, seluruh kantong berisi darah yang dinyatakan reaktif terhadap parameter infeksi akan dimusnahkan. "Kami bekerja sama dengan pihak ketiga dalam mengelola limbah infeksius ini," katanya.
Terhadap pendonor, kata Sudirman, diberikan konseling dan dirujuk ke rumah sakit untuk memastikan infeksinya. Selama proses rujukan, pendonor di cekal untuk mendonorkan darahnya.
"PMI selalu menjaga proses penyelenggaraan donor sejak skrining pendonor sampai pengelolaan darah," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Rumah Singgah Siger PMI Lampung Diresmikan
-
Indonesia Minta Sistem Penempatan Satu Kanal untuk Perekrutan PMI ke Malaysia
-
PMI Lampung Lantik Pengurus PMI Tanggamus Masa Bakti 2022-2027
-
Menegangkan, Momen PMI Evakuasi Ibu Yang Akan Melahirkan di Perumahan Terdampak Banjir di Tangerang
-
Soroti Sikap Malaysia Tak Ikuti MoU, Langkah Indonesia Setop Pengiriman PMI Dinilai sudah Tepat
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur
-
Terungkap! Kopda FH, Oknum TNI Jadi Otak Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Motifnya Segepok Uang
-
Viral Rektor UI Diteriaki 'Zionis', Buntut Undang Pembela Genosida Israel?
-
Pengamat: Prabowo Pimpin Langsung Komisi Reformasi Polri Agar Hasilnya Tak Mandul