Suara.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menyoroti soal kejadian pemerkosaan terhadap anak 16 tahun di atas kapal Dermaga Kali Adem, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. Kenneth menilai peristiwa ini sebagai peringatan bagi Pemprov DKI untuk membenahi rekrutmen petugas Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP).
Kenneth mengatakan, masalah dari kejadian ini adalah soal penerimaan petugas PJLP. Apalagi, menurutnya kebanyakan petugas yang diterima merupakan titipan pejabat hingga anggota dewan.
"Kalau menurut pengalaman saya, pak Asep, ini permasalahan pada saat penerimaan. Jadi saya minta tolong, karena saya tahu lah kalau PJLP ini pasti ada yang bawa," ujar Kenneth dalam rapat kerja Komisi D DPRD DKI, Selasa (26/7/2022).
Politisi PDIP ini sebenarnya tak mempermasalahkan soal adanya petugas PJLP titipan saat rekrutmen. Apalagi, kebutuhan PJLP di Jakarta lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) cukup tinggi.
Diketahui total petugas PJLP lintas SKPD di Jakarta mencapai 130.000. Sedangkan, khusus untuk Dinas LH saja totalnya mencapai 13 ribu orang.
"Karena memang kan supply and demand butuh. Mungkin ada kesulitan cari Sumber Daya Manusia (SDM). Mungkin beberapa ada yang bawa. Cuma dari awal harus ada aturan main, ngomong di depan," ucapnya.
Karena itu, ia menyarankan saat rekrutmen petugas PJLP, pihak yang menitipkan harus membuat surat pernyataan yang isinya menyatakan calon petugas ini mampu bekerja dengan baik dan tidak akan melanggar aturan.
"Kalau perlu buat surat pernyataan. Jangan terima-terima karena dasar nggak enak. Nanti ujung-ujungnya muncul kejadian ini, yang malu kita semua. Saya perecaya kalu dari awal sudah rapi, ada pembicaraan, ada konsensus, ke depannya nggak terjadi lagi," jelas Kenneth.
Selain itu, demi menghindari kemungkinan adanya pelanggaran seperti ini, Kenneth juga menyarankan dilakukan psikotest pada petugas PJLP. Hal ini sebelumnya belum pernah dilakukan di tiap SKPD atau perangkat daerah yang mengadakan rekrutmen.
"Saya setuju sih memang dari awal harusnya ada psikotest. Karena kita kerja aja mau secara umum kan mau kita kantoran atau apapun harus ada psikotestnya. apalagi setelah ada kejadian seperti ini," tutur Kenneth.
Lebih lanjut, Kenneth menyebut Komisi D DPRD DKI juga akan mengunjungi langsung korban pemerkorsaan itu. Tujuannya untuk memberikan bantuan berupa moril dan materil.
"Kita nanti bakal datangin keluarga korban. Mungkin kita kasih bantuan moril atau materil. Nanti kita diskusi dulu lah dengan teman-teman komisi D dulu," pungkasnya.
Pemerkosa Gadis
Diberitakan sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Priok Ajun Komisaris Polisi Sang Ngurah Wiratama mengungkapkan satu dari dua tersangka pemerkosa gadis belia di atas kapal yang bersandar di dermaga Kaliadem, Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, merupakan pria berinisial JP (22) yang bekerja sebagai petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
"Iya petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup. Bukan PNS, honorer. 22 tahun usianya," kata Wiratama saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Berita Terkait
-
KPK Terbitkan DPO untuk Bendum PBNU Mardani Maming
-
Sekjen PDIP Kritik Anies Baswedan, Petinggi NasDem: Monggo-monggo Saja
-
Santai Capresnya Dikritik, NasDem Ingatkan Hasto PDIP soal Fakta Anies dan Ganjar Tokoh Paling Terkemuka
-
DLH DKI Beri Pendampingan Gadis 16 Tahun Korban Pemerkosaan Pegawai Kontrak
-
Jakarta Kota Polusi Terburuk dan Bakal Tenggelam, Kenneth PDIP Sentil Anies yang Malah Sibuk Mendongeng Tanpa Solusi
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana
-
Terungkap Motif Teror Bom 10 SMA Depok, Pelaku Kecewa Lamaran Ditolak Calon Mertua
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif