Ada dua buku yang dibedah siang itu: Shofwatut Tafasar dan Ihya ulumiddin. Sejujurnya kami memiliki kendala bahasa. Namun, kami mengetahui, yang dirapalkan santri itu merupakan Surat Hujurat. Saban santri yang paling depan membacakan ayat, Sayyid Ahmad pun memberikan komentar, melontarkan tafsir terhadap surat itu.
Namun, ada satu momen dalam kajian tersebut yang membuat kami merinding. Momen itu ketika Muhammad Badri, salah seorang santri asal Indonesia di pesantren, mengalunkan tembang Sluku Sluku Bathok, shawalatan Sunan Kalijaga.
Suara Badri nan merdu membuat kami bergetar. Kami merinding. Ketika dia bershalawat, Sayyid Ahmad terlihat melempar senyum sambil memandang kami dan para santrinya. Kami pun kelu. Mata kami berkaca-kaca. Shalawat tersebut mengingatkan kami dengan kampung halaman, rumah kami, Tanah Air yang kami tinggali untuk bertugas.
Sungguh perasaan yang benar-benar membuat campur aduk. Betapa tidak, tembang itu dilantunkan di kajian seorang ulama besar dan terpandang di Makkah. Momen yang jarang terjadi. Seolah, tembang itu sebagai bentuk sambutan yang sungguh hangat untuk kami, rombongan dari Indonesia.
Sluku-Sluku Bathok
Bathoke Ela Elo
Si Rama Menyang Solo
Oleh-Olehe Payung Mutho
Mak Jenthit Lolo Lo Bah
Yen Mati Ora Obah
Yen Obah Medeni Bocah
Yen Urip Goleko Duwit
Allahumma sholli wa sallim..
‘ala Sayyidina Muhammadin..
Wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad..
Allahumma sholli wa sallim ‘ala
Sayyidina Muhammadin
‘Adada ma bi’ilmillahi sholatan
Daimatan bidawami mulkillahi
Sholatan Daimatan bidawami mulkillahi
Tembang ini merupakan lagu jawa yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga saat menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Memang, lirik lagu ini seperti lagu dolanan untuk anak-anak.
Baca Juga: Tips Cegah Masalah Pernapasan pada Jemaah Haji, Jangan Kendor Pakai Masker
Meski begitu, Sluku Sluku Bathok sejatinya merupakan tembang dakwah. Maknanya pun sangat dalam. Tembang tersebut mengingatkan umat manusia untuk selalu beriman kepada Allah SWT untuk berserah diri.
Jamuan dan kehangatan yang tak ada habisnya
Sebatang siwak mengawali kehangatan bertubi-tubi yang dilimpahkan oleh Sayyid Ahmad kepada kami. Tak lama kemudian, seorang santri tampak memberikan senampan buah Aloo Bukhara kepada Sayyid Ahmad. Usai mengambil satu buah, Sayyid Ahmad meminta santri itu menawarkan ke kami.
Santri itu menyambangi kami. Sambil membawa nampan berisi buah Aloo Bukhara, dia mempersilakan kami mengambil satu per satu. Sembari mendengarkan kajian, kami lahap menyantap buah Aloo Bukhara. Teksturnya bak buah plum, bentuknya bak buah ceri, namun rasanya manis bagai anggur.
Tak lama kemudian, santri lain membawa nampan berisi beberapa gelas teh. Lagi, kami dipersilakan mengambil. Belum selesai teh dibagikan, santri lain membawakan sekardus kurma ajwa. Satu per satu kurma diberikan kepada kami. Entah kenapa siang itu, teh dicampur dengan kurma memiliki rasa yang sungguh nikmat.
Secara berturut-turut saat kajian, para santri membawakan sejumlah makanan bergantian. Sama seperti kurma dan ceri, dua makanan, yakni bolu dan roti diberikan terlebih dahulu ke Sayyid Ahmad. Kemudian, santri membawanya ke hadapan kami. Kami dipersilakan mengambil.
Berita Terkait
-
Tips Cegah Masalah Pernapasan pada Jemaah Haji, Jangan Kendor Pakai Masker
-
Pengalaman Jemaah Naik Bus Shalawat: Setia Antarkan ke Masjidil Haram
-
Gadis Usia 25 Tahun Jadi Pemimpin KBIHU: Kali Pertama Berhaji, Bawa Puluhan Jemaah
-
Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia 26 Juli 2022, Ini Daftar Kloternya
-
Kisah Zurni Jemaah Haji dengan Alat Kruk di Lintasan Shafa Marwah
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Waspada! Etomidate di Liquid Vape Resmi Narkotika, Salah Isap Terancam Penjara
-
Kantor Wapres Beres Akhir Tahun Ini, Gibran Sudah Bisa Ngantor di IKN Mulai 2026
-
Menang Gugatan di PN Jakpus, PPKGBK Segera Kelola Hotel Sultan
-
Geger Rusuh di Kalibata: Polisi Periksa 6 Saksi Kunci, Ungkap Detik Mengerikan
-
Prabowo Minta Maaf soal Listrik Belum Pulih di Aceh: Keadaannya Sulit
-
Eks Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan dan Satori Segera Ditahan, Ini Penjelasan KPK
-
KPK: Semua Anggota Komisi XI DPR Berpeluang Jadi Tersangka Korupsi BI-OJK
-
7 Fakta Mencekam Rusuh Kalibata: 2 Nyawa Matel Melayang, 100 Orang Mengamuk Brutal
-
5 Petani di Bengkulu Selatan Tertembak usai Konflik Lahan Memanas, Ini Kronologinya!
-
Pulang dari Rusia: Prabowo Minta Maaf di Aceh Tamiang, Pesan Jangan Tebang Pohon Sembarangan!