Suara.com - Para ABG laki-laki yang berpenampilan seperti wanita di Citayam Fashion Week diketahui termasuk ke dalam kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Kok bisa?
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Pusat, Abdul Salam, mengatakan pihaknya akan melakukan tindakan terhadap sejumlah remaja laki-laki yang berdandan seperti perempuan saat Citayam Fashion Week (CFW) di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta.
Menurut pihaknya, ABG yang berpenampilan seperti itu termasuk kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Mereka yang ditertibkan akan dimasukkan ke Panti Kedoya untuk diberikan edukasi.
Melansir laman resmi Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, PMKS adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya karena suatu gangguan.
Gangguan itu sendiri bisa berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan dan perubahan lingkungan (misal, bencana).
Adapun jenis-jenisnya PMKS yang berjumlah 22 tertuang dalam situs dinsos.bulelengkab.go.id, yaitu:
1. Anak Balita Terlantar, anak yang berusia 0-4 tahun karena alasan tertentu. Misal, sakit atau orang tuanya tidak mampu melakukan kewajibannya yang disebabkan kemiskinan, salah seorang atau keduanya sakit bahkan meninggal. Hingga akhirnya kelangsungan hidup dan pertumbuhannya terganggu.
2. Anak Terlantar, anak berusia 5-18 tahun karena alasan sama. Ditambah keluarga tidak harmonis dan tidak ada pengasuh sehingga terganggu kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan baiknya secara jasmani, rohani dan sosial.
3. Anak Nakal, anak yang berusia 5-18 tahun yang berperilaku menyimpang dari norma dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, maupun lingkungannya sehingga merugikan dirinya, keluarga dan orang lain, serta mengganggu ketertiban umum. Namun, dengan usia ini, mereka belum dapat dituntut secara hukum.
Baca Juga: Gisel Tanggapi Jeje Slebew yang Ngamuk saat Diminta Foto Bareng: Namanya Masih Baru
4. Anak Jalanan, anak berusia 5-18 tahun yang menghabiskan sebagian waktunya untuk mencari nafkah dan berkeliaran di jalanan maupun tempat umum.
5. Wanita Rawan Sosial Ekonomi, seorang wanita dewasa berusia 19-59 tahun yang belum menikah atau berstatus janda tidak mempunyai penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
6. Korban Tindak Kekerasan, seseorang yang terancam secara fisik atau psikologis karena tindak kekerasan. Contoh, diperlakukan tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau sosial. Dalam hal ini anak, wanita dan lanjut usia termasuk ke dalam korban tindak kekerasan.
7. Lanjut Usia Terlantar, seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
8. Penyandang Cacat, seseorang yang mempunyai kelainan fisik maupun mental yang dapat mengganggu dirinya untuk melakukan fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak. Dalam hal ini, beberapa orang yang termasuk adalah anak cacat dan penyandang cacat akibat penyakit kronis.
9. Tuna Susila, seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan sesama atau lawan jenis secara berulang-ulang dan bergantian di luar perkawinan yang sah dengan tujuan menerima imbalan.
Berita Terkait
-
Pemkot Jakpus Sita Belasan Motor Parkir Liar di Kawasan Citayam Fashion Week
-
Gisel Tanggapi Jeje Slebew yang Ngamuk saat Diminta Foto Bareng: Namanya Masih Baru
-
Fenomena Citayam Fashion Week Merembet ke Siantar
-
Jeje Slebew Ngamuk Dimintai Foto, Bonge Bereaksi: Heboh Sendiri
-
Masuk Kategori PMKS, Remaja Pria Berbusana Wanita Di Citayam Fashion Week Bakal 'Nginap' Di Panti Sosial Kedoya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
Terkini
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka
-
Papua Mencekam, OTK Bersenjata Serbu Proyek Vital, Ekskavator Jalan Trans Nabire-Timika Dibakar
-
Jejak 'Uang Haram' Zarof Ricar Terendus, Aset Baru Rp 35 M Atas Nama Anak Ikut Disita
-
Babak Baru Korupsi Proyek Jalan Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin Jadi Tersangka Selanjutnya?
-
Ketua Komisi X DPR Soroti Kasus Kepsek SMPN 1 Prabumulih, Ingatkan Bahaya Intervensi Kekuasaan
-
Jejak Hitam Zarof Ricar: Kejagung Sita Harta Karun Rp35 M, Tanah Korupsi Disamarkan Atas Nama Anak
-
Rekrutmen TNI AD Bintara dan Tamtama 2025, Lulusan SMA/SMK Merapat! Cek Syarat dan Jadwal di Sini
-
Cek Kesehatan Gratis Sudah Menjangkau Hampir 30 Juta Penerima Manfaat
-
Wamenkum Peringatkan DPR: Semua Tahanan Bisa Bebas Jika RUU KUHAP Tak Segera Disahkan
-
Ogah Batasi, Komdigi Klaim Tak Masalah Warga Punya Banyak Akun Medsos, Asalkan...