- Puan menegaskan bahwa pembahasan ini akan melibatkan komisi terkait dan fokus pada aspek teknis.
- Kajian bersama akan dilakukan untuk memahami secara mendalam aspek teknis proyek tersebut dari sisi pemerintah.
- Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mencari solusi agar tidak terjadi kerugian negara yang berkelanjutan.
Suara.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, menyatakan bahwa DPR akan segera membahas polemik terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau "Whoosh" dengan pihak pemerintah.
Puan menegaskan bahwa pembahasan ini akan melibatkan komisi terkait dan fokus pada aspek teknis, sikap pemerintah, serta kondisi keuangan proyek.
Hal itu disampaikan Puan menanggapi pertanyaan awak media soal KPK mulai lakukan penyelidikan terkait dugaan markup anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
"Kembali, Whoosh nanti akan dibahas di komisi terkait dengan pemerintah," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa kajian bersama akan dilakukan untuk memahami secara mendalam aspek teknis proyek tersebut dari sisi pemerintah.
"Ya, kita akan mengkaji bersama bagaimana secara teknis di pemerintah seperti apa," kata dia.
Selain itu, Puan juga menyoroti pentingnya mengetahui sikap pemerintah terkini terhadap proyek ini, serta membandingkan situasi keuangan proyek antara masa lalu dan sekarang.
"Kemudian bagaimana sikap pemerintah, bagaimana situasi keuangan dulu dan sekarang," jelas Puan.
Ketua DPP PDIP ini menekankan bahwa tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mencari solusi agar tidak terjadi kerugian negara yang berkelanjutan.
Baca Juga: Budi Arie Merapat ke Prabowo Cari Aman dari Kasus Judol? PDIP: Gerindra Bukan Tempat Para Kriminal!
"Ya, itu sama-sama dengan pemerintah kita harus sampaikan apa yang akan terjadi dan sikap pemerintah sekarang akan di-apakan supaya supaya jangan sampai terjadi kerugian negara yang berlarut-larut," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
-
Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
-
Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
-
Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025