Suara.com - Siapa nyana, di kiswah alias kain penutup Ka'bah ternyata tertera tulisan beberapa ayat Al Quran dan Asmaul Husna. Bentuk khatnya pun berbeda-beda: ada yang kotak, panjang dan lainnya.
"Khat yang digunakan adalah Tsulutsi, dengan besaran yang beda-beda, ada yang kecil dan besar," ujar salah satu penulis kaligrafi di penulis kaligrafi Majma' Malik Abdul Aziz, Syekh Mukhtar Alam, Rabu (27/7/2022).
"Di bagian atas, ada tulisan Allahu Rabbi, Hasbiyallah, dan Allahu Rabbi."
Pada bagian lain, tertera tulisan ayat Qad naraa taqalluba wajhika fis-samaa'. Sementara pada bagian pinggir, ada tulisan surat Al Fatihah.
"Kiswah pintu Ka'bah yang tersimpan di Majma' Malik Abdul Aziz dibuat di Makkah, hadiah dari Malik Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1411 H," paparnya.
Apakah kutipan ayat yang tertera di Kiswah bisa diganti dengan ayat lainnya?
Asisten Wakil Sekretaris Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka'bah Al-Musyarrafah Ir Faris Al Mathrafy menjelaskan bahwa kalau ingin mengganti tulisan ayat, harus persetujuan Raja.
Selain itu, usulan penggantian juga harus dibahas di forum yang lebih tinggi untuk mendapat persetujuan. Namun, Faris mengaku selama ini belum pernah terjadi.
Sementara ketika ditanya kenapa yang digunakan adalah khat Tsulutsi?
Baca Juga: Tahun Ini Pertama Kalinya Kain Penutup Kabah Diganti Pada 1 Muharram
Syekh Mukhtar menjelaskan bahwa Tsulutsi adalah jenis khat (font) yang paling tua, sejak abad 3 H. Khat Tsulutsi juga paling bagus dan rumit.
"Khat ini membantu para penulis untuk berkreasi lebih bebas, bisa menyesuaikan dengan tempat, bisa lebih besar atau kecil," jelasnya dalam Bahasa Arab yang diterjemahkan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Syekh Mukhtar menambahkan bahwa Kiswah Kabah dibuat hingga selesai dalam rentang waktu 8 - 10 bulan.
Sebelumnya Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief berkunjung ke Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka'bah Al-Musyarrafah, Makkah, Arab Saudi, Rabu (27/7/2022).
Hadir juga, Mudir 'Aam atau Dirjen Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka'bah Al-Musyarrafah Faishal Al-Madany, serta Dirjen Kehumasan dan Media Ahmad Al-Suheiry.
Ikut mendampingi Dirjen PHU, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam dan Kadaker Makkah M Khanif.
Berita Terkait
-
Tahun Ini Pertama Kalinya Kain Penutup Kabah Diganti Pada 1 Muharram
-
Cara Menentukan Arah Kiblat dengan HP, Cek Sekarang Matahari di Atas Kabah
-
Cara Cek Arah Kiblat, Hari Ini Matahari di Atas Kabah
-
Momen Ridwan Kamil Bantu Foto Turis di Depan Kabah Tuai Pujian: Nasehat Bermanfaat
-
Cara Menentukan Arah Kiblat Pakai Google Maps, Ada Pergeseran 15 dan 16 Juli
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO